Sebaliknya, ketika ketegasan diterapkan secara berlebihan, dampaknya bisa merugikan, menciptakan suasana kelas yang penuh ketegangan dan ketakutan, serta mengakibatkan kegagalan dalam proses pembelajaran. Karena itu, seorang guru perlu menetapkan aturan dan harapan yang jelas, adil, dan konsisten menegakkannya.
Menyintesiskan ketegasan dan kelembutan, sehingga siswa merasa dihargai dan didukung serta membangun komunikasi yang terbuka dan efektif antara guru dan siswa. Selain itu, menunjukkan empati serta memahami kebutuhan individu siswa agar tercipta lingkungan belajar yang terhindar dari konflik untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa.
Menerapkan pendekatan tersebut menjadikan guru sebagai pahlawan dalam dunia pendidikan, membimbing dan mendukung siswa menuju kesuksesan, tanpa harus menjadi penguasa yang menakutkan.
Ketegasan yang dikombinasikan dengan empati dan komunikasi yang efektif dapat menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga siswa dapat berkembang secara akademis, emosional, dan sosial. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H