Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Watak Mulia: Etika Pendidikan Karakter dalam Era Digital

12 Juni 2024   05:05 Diperbarui: 12 Juni 2024   06:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital perlu ditanamkan nilai-nilai karakter dalam diri generasi muda. Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan melalui pendidikan karakter, antara lain (i) keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, (ii) kreativitas dan inovasi, (iii) kolaborasi dan kerja sama, dan (iv) kemampuan bertanggung jawab.

Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut, pendidikan karakter dapat membantu generasi muda menjadi individu yang tangguh, kompeten, dan berakhlak dalam menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.

Beberapa contoh penerapan etika pendidikan karakter dalam berbagai kegiatan pembelajaran di era digital, antara lain (i) diskusi online tentang etika penggunaan teknologi, (ii) proyek kolaboratif dengan prinsip keterlibatan dan keterampilan berpikir kritis, (iii) penugasan berbasis proyek yang mendorong kreativitas dan inovasi, (iv) debat online tentang isu etika kontemporer, (v) pelatihan kesadaran diri dan emosi dalam penggunaan media sosial.

Strategi Menanamkan Etika Pendidikan Karakter di Era Digital

Dalam membentuk karakter siswa di era digital dibutuhkan keterlibatan, peran, dan tanggung jawab berbagai pihak seperti sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat.

Sekolah bertanggung jawab dalam mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan karakter siswa.

Guru memiliki peran kunci menjadi teladan karakter yang baik, memberikan bimbingan moral kepada siswa, dan menciptakan peluang pembelajaran yang mempromosikan perkembangan karakter.

Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam membentuk karakter anak-anak mereka, baik dengan memberikan contoh langsung maupun memberikan dukungan dan bimbingan dalam menghadapi tantangan moral.

Masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter, melalui promosi nilai-nilai positif, memberikan dukungan sosial kepada anak-anak dan remaja, dan menciptakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang membangun karakter.

Dalam menanamkan etika pendidikan karakter di era digital dibutuhkan metode dan strategi yang tepat. Hal ini merupakan kunci untuk memastikan efektivitas pendidikan karakter dalam konteks teknologi.

Pertama, pembelajaran berbasis proyek. Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang aktif dan terlibat; sementara juga memberikan kesempatan untuk menghadapi tantangan moral dan mempraktikkan nilai-nilai karakter dalam konteks nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun