Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengungkap Kegelisahan dan Refleksi Kritis terhadap Bahaya Kehausan Berkuasa

3 Juni 2024   06:58 Diperbarui: 3 Juni 2024   06:58 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak mempertanyakan motivasi pemimpin politik bisa merugikan. Pemimpin yang ambisius dapat menyalahgunakan kekuasaan, mengabaikan kepentingan publik, dan merusak demokrasi. Sebagai warga negara, kita harus waspada dan kritis terhadap pemimpin kita.

Pemimpin yang baik harus mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Keputusan dan kebijakan harus bermanfaat bagi masyarakat luas, bukan keuntungan pribadi atau kelompok.

Mengedepankan kepentingan masyarakat memerlukan transparansi dan akuntabilitas. Transparansi memastikan bahwa keputusan dan proses pemerintahan dapat diawasi oleh publik, sementara akuntabilitas menuntut pemimpin untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Ini mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan kepentingan masyarakat menjadi prioritas.

Jika kepentingan pribadi diutamakan, kebijakan yang diambil tidak berkelanjutan dan merugikan masyarakat. Korupsi, ketidakadilan, dan ketidakstabilan sosial adalah beberapa dampak negatifnya. Karena itu, pemimpin harus selalu ingat bahwa ia dipilih untuk melayani, bukan untuk dilayani. Nelson Mandela mengorbankan kebebasannya untuk melawan apartheid dan membangun Afrika Selatan yang lebih adil, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Menumbuhkan Kegelisahan yang Positif

Dalam konteks politik, kegelisahan adalah bentuk kesadaran kritis yang penting. Masyarakat harus gelisah dan kritis terhadap praktik politik yang tidak sehat untuk mendorong perubahan dan perbaikan sistem politik.

Kegelisahan ini mengungkap ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan. Masyarakat yang gelisah akan lebih cenderung mencari informasi, mengedukasi diri, dan memahami isu-isu politik.

Jika masyarakat tidak peduli atau merasa tidak berdaya, pemimpin korup dan otoriter dapat beroperasi tanpa pengawasan. Kegelisahan yang positif mendorong keterlibatan aktif dalam politik melalui pemilu, demonstrasi damai, atau partisipasi dalam organisasi masyarakat sipil. Paulo Freire (1970), dalam Pedagogy of the Oppressed, menekankan pentingnya kesadaran kritis dalam pendidikan dan masyarakat.

Kegelisahan terhadap politik yang tidak adil mendorong tindakan nyata seperti partisipasi dalam pemilihan, protes, atau dukungan reformasi kebijakan. Kegelisahan yang dirasakan oleh banyak orang dapat membentuk gerakan sosial yang menekan pemerintah untuk bertindak lebih adil dan transparan, seperti gerakan anti-korupsi di berbagai negara.

Masyarakat yang kritis dan menuntut perubahan mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang lebih baik dan responsif. Kegelisahan ini memastikan bahwa kebijakan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Pengawasan dan kritik masyarakat terhadap tindakan pemimpin menjaga keseimbangan kekuasaan dan mencegah penyalahgunaan wewenang. John Dewey (1916), dalam Democracy and Education, menekankan bahwa demokrasi yang sehat memerlukan keterlibatan aktif dan kritis dari masyarakat melalui pendidikan dan kesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun