Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Diskriminasi dan Dampaknya terhadap Kelompok Minoritas

1 Juni 2024   06:21 Diperbarui: 1 Juni 2024   06:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog antar-agama: Dialog rutin antar-agama membahas isu-isu yang memengaruhi kerukunan umat beragama, mengurangi ketegangan, dan meningkatkan pemahaman serta toleransi. Kerja sama antar-agama dalam bidang sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan, menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menghalangi kolaborasi untuk kebaikan bersama.

Peran pemerintah: Pemerintah harus mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang mendukung inklusi sosial dan ekonomi bagi semua warga negara, termasuk kelompok minoritas. Ini termasuk kebijakan pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang adil, serta pembentukan badan khusus yang independen untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan anti-diskriminasi.

Diskriminasi bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan menimbulkan ketidakadilan sosial. Memahami pengertian, akar permasalahan, dan dampak diskriminasi penting untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, yang merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Upaya ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, lembaga pendidikan, agama, dan stakeholder terkait. Melalui pendidikan inklusif, kesadaran masyarakat, penegakan hukum yang adil, dialog antar agama, dan kebijakan pemerintah yang progresif, tercapailah masyarakat yang harmonis dan adil. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat bersatu dalam keragaman, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. Semoga pengamalan Pancasila menjadi kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan setiap warga negara merasakan keadilan dan kesetaraan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun