Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dari Bangku Sekolah ke Rumah Siswa: Upaya Heroik Guru SMK Santo Antonius Merauke

8 Mei 2024   05:15 Diperbarui: 9 Mei 2024   02:27 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi guru mengajar di rumah siswa (Dok pribadi Lulu Kartika via KOMPAS.com)

Dalam dunia pendidikan, peran seorang guru tak terbatas di ruang kelas. Dia adalah pembimbing, yang menuntun bak matahari dalam kegelapan, dan penghibur bagi siswa yang sedang menghadapi masa-masa sulit. 

Namun, di balik kemegahan peran tersebut, ada sekelompok guru yang melangkah lebih jauh dari sekadar memberi pelajaran. Mereka adalah pahlawan, yang dengan tekad dan keberanian, memasuki rumah-rumah siswa, menembus dinding kesulitan, dan merangkul mereka yang terpinggirkan.

Fenomena ini bukanlah cerita biasa. Sebuah fakta tentang guru yang melakukan kunjungan ke rumah siswa telah menjadi sorotan dalam ranah pendidikan. Hal inilah yang dijumpai di SMK Santo Antonius Merauke

Selama ini Bu Gerterudis Ora dkk. tak segan-segan mencari siswa, yang sering tidak hadir agar bisa meraih sukses. Di tengah tantangan yang makin kompleks, mereka tak lagi puas hanya mengajar di ruang kelas. 

Mereka memilih menempuh jalan yang lebih sulit namun penuh makna: dari kelas ke rumah siswa. Bagi mereka, belajar tak hanya tentang memahami pelajaran di buku, tetapi juga tentang kehidupan di luar sana.

Tantangan dalam Pendidikan dan Peran Guru

Pendidikan adalah hak asasi setiap individu, namun realitas sering tidak sesuai dengan ideal tersebut. Banyak daerah, terutama yang terpinggirkan secara ekonomi dan sosial, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan lingkungan pendidikan yang nyaman. 

Faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya infrastruktur pendidikan, akses terbatas terhadap sumber daya belajar, serta kondisi lingkungan yang kurang aman, menjadi hambatan utama bagi siswa untuk meraih potensi mereka secara optimal.

Di tengah tantangan yang kompleks ini, peran guru menjadi sangat sentral. Mereka menjadi penyampai pengetahuan di kelas, dan juga pembimbing, mentor, dan teladan. 

Guru memiliki kesempatan unik untuk memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang terpinggirkan, serta memberikan bantuan, motivasi, dan panduan yang diperlukan siswa. 

Melalui pendekatan personal, guru dapat membangun hubungan yang kuat dengan siswa, serta membantu mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk sukses dalam pendidikan maupun kehidupan.

Namun, dalam beberapa kasus, tantangan yang dihadapi siswa sangat kompleks dan melampaui kapasitas guru dalam lingkungan kelas. Beberapa guru memilih untuk melangkah lebih jauh: melakukan kunjungan ke rumah siswa, mencari siswa yang jarang masuk kelas. 

Mereka menjadi agen perubahan di luar sana, menjembatani kesenjangan antara sekolah dan lingkungan rumah, serta memberikan dukungan yang lebih holistik kepada siswa yang terpinggirkan.

Motivasi Guru Melakukan Kunjungan

Banyak guru yang memiliki keterlibatan personal yang kuat dengan kondisi siswa. Mereka tidak hanya mengenal siswa sebagai individu yang belajar di kelas, tetapi juga memahami latar belakang, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi siswa di rumah dan lingkungan sekitarnya. 

Keterlibatan personal ini mendorong guru mencari siswa ke rumah. Mereka ingin lebih memahami situasi siswa secara langsung, serta memberikan dukungan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan individual siswa.

Guru yang melakukan kunjungan itu didorong oleh kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan siswa di luar kelas.

Mereka menyadari bahwa faktor-faktor di luar, seperti lingkungan keluarga, kondisi ekonomi, dan kesehatan mental, memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan belajar dan prestasi akademik siswa.

Karena itu, mereka juga ingin memberikan bantuan dan dukungan yang lebih holistik. Dengan demikian, guru lebih memahami konteks kehidupan siswa secara menyeluruh, serta memberikan bantuan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.

Dampak Positif Kunjungan Guru

Kunjungan guru ke rumah siswa memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perilaku dan motivasi belajar. Melalui kunjungan ini, siswa merasa diperhatikan dan didukung secara personal oleh guru. 

Mereka menyadari bahwa guru juga peduli pada kehidupan mereka secara keseluruhan. Hal ini dapat memicu perubahan perilaku siswa, seperti meningkatnya kedisiplinan, tanggung jawab, dan keterlibatan dalam proses pembelajaran.

Kunjungan guru ke rumah siswa juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan meraih prestasi akademik. Mereka merasa didorong untuk belajar yang optimal, karena sadar akan perhatian dan harapan guru terhadap mereka.

Dampak yang paling berharga dari kunjungan guru adalah penguatan hubungan antara guru, siswa, dan keluarga. Guru lebih memahami dinamika keluarga siswa, tantangan yang dihadapi, serta nilai-nilai yang diterapkan di rumah. Hal ini memungkinkan guru membangun hubungan yang lebih erat dan saling percaya dengan siswa dan keluarga.

Kunjungan guru tersebut juga dapat meningkatkan keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak-anak. Keluarga menjadi lebih termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Tantangan dan Strategi

Beberapa kendala yang dihadapi dalam kunjungan guru ke rumah siswa, antara lain waktu dan jarak, kondisi lingkungan, komunikasi dan keterlibatan keluarga.

Kendala utama adalah masalah waktu dan jarak. Guru menghadapi jarak dan waktu yang terbatas, terutama jika siswa berasal dari lingkungan yang terpencil atau sulit dijangkau.

Kendala berikutnya adalah kondisi lingkungan rumah siswa, seperti keamanan yang rendah, sanitasi yang buruk, atau lingkungan yang tidak kondusif untuk pembelajaran.

Beberapa keluarga kurang responsif dan terbuka berkomunikasi dengan guru. Hal ini menjadi tantangan bagi guru dalam membangun hubungan yang baik dan produktif dengan keluarga siswa.

Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam kunjungan ke rumah siswa, dapat diatasi dengan strategi yang tepat, antara lain sebagai berikut.

Melakukan perencanaan yang matang, termasuk memetakan rute perjalanan yang efisien, mengatur jadwal kunjungan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan keluarga, serta mempersiapkan materi atau informasi yang akan diberikan.

Membangun hubungan komunikasi yang baik dengan siswa dan keluarga sebelumnya. Misalnya, melalui pertemuan di sekolah, panggilan telepon, atau grup WA untuk menjelaskan tujuan kunjungan dan membangun kepercayaan dengan orang tua.

Bekerja sama dengan stakeholder lain, seperti kepala sekolah, staf administrasi, atau lembaga masyarakat setempat. Kolaborasi ini dapat membantu mengatasi kendala-kendala praktis, seperti masalah keamanan, yang akan berdampak pada kunjungan tersebut. Selain itu, adanya sikap fleksibel dan adaptif terhadap situasi yang mungkin terjadi selama kunjungan.

Dari kelas ke rumah siswa, perjalanan Bu Gerterudis Ora dkk., di SMK Santo Antonius Merauke, menjadi lebih dari sekadar mengajar di kelas. Mereka adalah pahlawan luar biasa, yang bertekad dan berani merangkul serta mencari siswa yang terpinggirkan. 

Peran heroik guru ini akan membawa perubahan perilaku dan motivasi belajar siswa. Selain itu, peran mereka memperkuat hubungan antara guru, siswa, dan keluarga. 

Namun, upaya ini sering tidak mendapatkan pengakuan dan dukungan yang memadai dalam sistem pendidikan. Karena itu, pentingnya memberikan apresiasi dan dukungan yang lebih besar kepada guru. Mereka berkomitmen membantu siswa yang membutuhkan, serta memastikan bahwa upaya seperti ini diakui dan didukung secara luas dalam pendidikan kita. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun