Membangun hubungan komunikasi yang baik dengan siswa dan keluarga sebelumnya. Misalnya, melalui pertemuan di sekolah, panggilan telepon, atau grup WA untuk menjelaskan tujuan kunjungan dan membangun kepercayaan dengan orang tua.
Bekerja sama dengan stakeholder lain, seperti kepala sekolah, staf administrasi, atau lembaga masyarakat setempat. Kolaborasi ini dapat membantu mengatasi kendala-kendala praktis, seperti masalah keamanan, yang akan berdampak pada kunjungan tersebut. Selain itu, adanya sikap fleksibel dan adaptif terhadap situasi yang mungkin terjadi selama kunjungan.
Dari kelas ke rumah siswa, perjalanan Bu Gerterudis Ora dkk., di SMK Santo Antonius Merauke, menjadi lebih dari sekadar mengajar di kelas. Mereka adalah pahlawan luar biasa, yang bertekad dan berani merangkul serta mencari siswa yang terpinggirkan.
Peran heroik guru ini akan membawa perubahan perilaku dan motivasi belajar siswa. Selain itu, peran mereka memperkuat hubungan antara guru, siswa, dan keluarga.
Namun, upaya ini sering tidak mendapatkan pengakuan dan dukungan yang memadai dalam sistem pendidikan. Karena itu, pentingnya memberikan apresiasi dan dukungan yang lebih besar kepada guru. Mereka berkomitmen membantu siswa yang membutuhkan, serta memastikan bahwa upaya seperti ini diakui dan didukung secara luas dalam pendidikan kita. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H