Melalui pendekatan personal, guru dapat membangun hubungan yang kuat dengan siswa, serta membantu mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk sukses dalam pendidikan maupun kehidupan.
Namun, dalam beberapa kasus, tantangan yang dihadapi siswa sangat kompleks dan melampaui kapasitas guru dalam lingkungan kelas. Beberapa guru memilih untuk melangkah lebih jauh: melakukan kunjungan ke rumah siswa, mencari siswa yang jarang masuk kelas.
Mereka menjadi agen perubahan di luar sana, menjembatani kesenjangan antara sekolah dan lingkungan rumah, serta memberikan dukungan yang lebih holistik kepada siswa yang terpinggirkan.
Motivasi Guru Melakukan Kunjungan
Banyak guru yang memiliki keterlibatan personal yang kuat dengan kondisi siswa. Mereka tidak hanya mengenal siswa sebagai individu yang belajar di kelas, tetapi juga memahami latar belakang, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi siswa di rumah dan lingkungan sekitarnya.
Keterlibatan personal ini mendorong guru mencari siswa ke rumah. Mereka ingin lebih memahami situasi siswa secara langsung, serta memberikan dukungan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan individual siswa.
Guru yang melakukan kunjungan itu didorong oleh kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan siswa di luar kelas.
Mereka menyadari bahwa faktor-faktor di luar, seperti lingkungan keluarga, kondisi ekonomi, dan kesehatan mental, memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan belajar dan prestasi akademik siswa.
Karena itu, mereka juga ingin memberikan bantuan dan dukungan yang lebih holistik. Dengan demikian, guru lebih memahami konteks kehidupan siswa secara menyeluruh, serta memberikan bantuan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Dampak Positif Kunjungan Guru
Kunjungan guru ke rumah siswa memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perilaku dan motivasi belajar. Melalui kunjungan ini, siswa merasa diperhatikan dan didukung secara personal oleh guru.