Di daerah-daerah lain, tidak dilakukan pembayaran gaji secara teratur. Guru honorer terpaksa menunggu berbulan-bulan untuk menerima gaji. Hal ini tentu saja menambah beban finansial dan mental para guru honorer.
Dampak Gaji Guru Honorer yang Rendah
Gaji rendah yang diterima guru honorer membawa dampak signifikan, baik secara ekonomis (kesejahteraan) maupun sosial. Hal ini termasuk kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, kurangnya motivasi dan kualitas pengajaran.
Banyak guru honorer yang terpaksa bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini tentu saja memengaruhi fokus dan kualitas mereka dalam mengajar.
Gaji yang rendah juga dapat memicu demotivasi dan frustrasi bagi para guru honorer. Mereka merasa kurang dihargai atas kontribusi mereka dalam membentuk generasi penerus bangsa.
Selain guru honorer sendiri, gaji yang rendah dapat berdampak pula terhadap kualitas pendidikan. Kesejahteraan guru yang rendah berakibat pada kualitas pendidikan. Guru yang demotivasi dan frustrasi cenderung kurang optimal dalam mengajar. Hal ini dapat berakibat pada rendahnya kualitas pembelajaran dan prestasi siswa.
Upaya Meningkatkan Gaji Guru Honorer
Untuk meningkatkan gaji guru honorer, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret.
Pertama, menetapkan standar gaji minimum bagi guru honorer di seluruh Indonesia. Standar gaji ini harus layak dan sesuai dengan kebutuhan hidup mereka.
Kedua, memperbanyak program sertifikasi (PPG) atau PPPK bagi guru honorer untuk meningkatkan kualifikasi mereka. Guru yang bersertifikat umumnya menerima gaji yang lebih tinggi.
Ketiga, memberikan tunjangan bagi guru honorer, seperti kesehatan, transportasi, dan perumahan.