2. Menghilangkan atau meniadakan unsur tradisi dalam kehidupan agar tradisi tidak berdampak negatif seperti yang telah dikhawatirkan. Dengan kata lain pula, memilih untuk meninggalkan warisan leluhur yang sebenarnya penting untuk menjadi identitas kita sebagai bangsa yang kaya akan kekayaan intelektual (budaya).
Pilihan ada ditangan kita. Namun, dalam tulisan ini pula, saya ingin berpendapat. Sebelum mengkaji suatu tradisi, akan lebih baik jika kita mengkajinya daripada secara masif menyalahkannya. Karena ketika kita tidak mampu atau tidak mau menerapkan pilihan pertama, belum tentu orang lain tidak mampu. Dan ketika kita memilih untuk menerapkan pilihan kedua, kita pun harus menghargai orang-orang yang memilih pilihan pertama.
Catatan : Disini, saya tidak menyampaikan hadist atau ayat Al-Quran. Karena bagi saya, ini bukan pembahasan syariat islam. Selain itu saya merasa, bukan kapasitas saya menyampaikan hadist atau ayat Al-Quran. Saya hanya mengindari pembenaran atas pendapat saya. Karena Hadist dan Ayat, hanya mampu dijelaskan oleh ahlinya. Dan saya belum pantas untuk mengkaji tentang hadist dan ayat Al-Quran.
-- Catatan Agustino Pratama, tentang tradisi. 13 Mei 2017 --
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H