Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Dokter Gigi Itu Melarangku Gosok Gigi Sebelum Tidur Malam

27 Juni 2024   20:55 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:58 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Mbak KKN dan bayi warlok tempat KKN-nya pada awal tahun 2023 di Kantor Pos Besar Yogyakarta (Dokpri Agustina)

"Heh. Dibilangin Kormanitnya kok tidak percaya? Kormanit lho, aku ini. Kormanit. Jabatanku sampai dua bulan ke depan adalah Kormanit*. Ketua kalian semua sekecamatan."

Kelakar Bang Joncik itu memperpanjang tawa Mas Totok, Kak Heni, dan Bang Kris. Sementara aku cuma senyum-senyum melihat tingkah laku mereka.

"Ya ampun! Malah jadi kacau balau begini. Ayo, ayo, kembali serius. Kita 'kan mau menetapkan kesepakatan," komentar Kak Iffa. Terlihat gusar dia. Tampak tidak sabar menghadapi kelakuan kami yang suka hahahihi.

'Sudah ditetapkan, Kak. Tinggal dibacakan saja rangkuman kesepakatannya. 'Kan sudah tak boleh ada protes lagi. Berarti sudah ditetapkan," cerocosku.

"Iya, iya. Tinggal baca rangkuman kesepakatannya. Tapi ini gara-gara kamu, Gus, jadi ramai-ramai begini."

"Yaelah, Kak Iffaaa. Kok aku? Yang celemongan dan cekikikan mereka, lho. Coba diingat-ingat. Aku sejak tadi malah kalem-kalem saja. Duduk diam. Nungguin Kakak baca hasil kesepakatan," sanggahku.

"Tapi kamu nunggunya dengan muka ngeselin. Diam sih, diam. Tapi ngeselin," sahut Kak Iffa. "Itu namanya diam-diam mengintimidasi."

"Heh? Jadi sejak tadi, Kakak terintimidasi oleh aku? Wuih. Luar biasa juga aku ini. Bisa mengintimidasi seorang dokter gigi. Tanpa kata-kata pula. Horeee. Hahahaha!" Otomatis tawaku diikuti oleh yang lain. Termasuk Kak Iffa sendiri.

Kak Heni yang sejak tadi cuma ketawa-ketiwi akhirnya berkata, "Sudah, sudah. Ayo, Fa. Baca saja kesepakatannya. Keburu Asar. Lepas Asar kita mau ketemu Pak Kades, lho. Kemarin sudah janjian 'kan?"

"Iya, iya. Kumulai sekarang. Tapi kalian berhenti tertawa, dong. Biar konsentrasi."

"Woilah. Kalian kenapa sih, tertawa melulu? Seriuslah 'bentar. Yang dimarahin aku, lho. Plis, plis. Tenang dulu, yuk. Bisa tenang, yuk."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun