Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Sebuah Cerita Selezat Cokelat dari Kompasiana, Saya, dan Anak Saya

25 Oktober 2023   21:33 Diperbarui: 29 Oktober 2023   00:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ketika kemudian ada "intimidasi" dari anak, mendadak hidup yang berat ini menjadi kian berat. 'Kan saya ikut lombanya tidak lagi dengan semangat nothing to loose. Tujuannya harus menang. Menangnya pun harus yang hadiahnya cokelat.

Alamak! Itu rumit.  Pada akhirnya kami membuat kesepakatan.  Saya berjanji untuk berjuang maksimal agar memenangkan cokelat. Sementara dia berjanji untuk tidak sewot kalau saya kalah. Begitu pula kalau menang, tetapi hadiahnya kebagian yang berupa buku.

Tentu langkah selanjutnya setelah bersepakat adalah menjalankan rencana. Menulis.

Sebelum menulis saya berdoa secara khusus. Memohon panduan-Nya supaya segera menemukan ide tulisan yang menarik, yang sesuai dengan tema lomba.

Saat telah tuntas menulis, kemudian mengunggahnya di Kompasiana, lega sekali rasa hati ini. Plus teriring doa supaya tulisan tersebut sukses memikat hati para juri.

Selama masa menunggu pengumuman hasil lomba, saya dilanda keresahan tipis-tipis. Kadangkala terserang virus H2C (Harap Harap Cemas), kadangkala tidak terlampau memikirkannya.

Syukurlah keresahan selama masa penantian pengumuman hasil lomba terbayar lunas. Target kami tercapai. Nama saya tercatat sebagai pemenang yang berhasil mendapatkan cokelat. Alhamdulillah.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina

Begitu paketan hadiah sampai di tangan, anak saya keesokan hari membawa sebagian besarnya ke sekolah. Tatkala itu sekolahnya sudah mulai memberlakukan PTM (Pertemuan Tatap Muka) terbatas. Jadi, cokelat tersebut menjadi semacam sinyal persahabatan kepada teman-teman sekelas. Menjadi penyerta perjumpaan langsung mereka, setelah sekian lama bersekolah daring akibat pandemi Covid-19.

Siapa yang menyangka kalau kurang lebih dua tahun kemudian, CLICKompasiana kembali mengadakan lomba menulis yang berhadiah cokelat. Tentu dengan penuh semangat saya bertekad mengikutinya. Seperti sebelumnya, anak saya pun "memaksa" supaya saya menang.

Hasilnya? Syukurlah saya terpilih lagi sebagai pemenang cokelat. Ini penampakan cokelatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun