Ndilalah kersane Allah. Atas takdir-Nya semata cokelat tersebut kami terima, ketika anak saya baru saja usai menjalani PPSMB UGM.Â
Alhasil, cokelat hadiah itu pun menjadi duta persahabatan. Dicicipi ramai-ramai dengan gembira. Plus dibumbui cerita bangga bahwa itu cokelat hadiah karena bunda menang lomba. Duh, jadi senang campur malu saya.
Siapa yang menyangka kalau cokelat-cokelat hadiah dari Kompasiana itu, terkhusus dari CLICK, bisa membuat saya lumayan tenar di kalangan teman-teman anak saya? Hahaha! Sungguh-sungguh menyenangkan dan memotivasi, deh.
Bagi Anda mungkin receh. Namun, hal itu menyadarkan bahwa aktivitas saya menulis di Kompasiana ternyata berfaedah pula bagi anak saya.Â
Semula saya pikir, hanya para pembaca yang budiman yang bisa memetik manfaat dari aktivitas menulis tersebut. Saya tidak memperhitungkan dampak (faedah) tak langsungnya terhadap orang terdekat, yaitu anak saya.
Begitulah perjalanan hidup. Tak jarang terpantik dari sesuatu yang receh, dari kejadian biasa saja, kemudian mencuat sebuah hikmah yang besar. Sebagaimana halnya yang terjadi kepada saya.
Gara-gara (lumayan) rajin menulis di Kompasiana saya menjadi paham bahwa di balik sikap acuh tak acuhnya, anak saya ternyata tidak cuek-cuek amat kepada saya. Dua jenis cokelat dari CLICKompasiana bahkan dijadikan sarana untuk membanggakan sang emak di hadapan teman-temannya.
Jelas itu merupakan sebuah dampak positif. Ya positif buatnya, ya positif buat diri saya sendiri. Luar biasa 'kan?
Selamat 15 Tahun Kompasiana dan terima kasih untuk segalanya.
Salam.