Perlu diketahui bahwa beberapa grup K-Pop, terutama BTS, amat berperan menyebarkan virus membaca di kalangan genzy. RM (Kim Nam-joon), leader BTS, kerap memamerkan buku yang sedang dibacanya.
Tentu pamernya tak cuma bilang, "Aku sedang baca buku ini, lho." Dia menceritakan isinya sekilas. Apa pengaruh buku itu terhadapnya? Bagusnya di mana? Kemudian merekomendasikan Army untuk membacanya juga.
Selera baca BTS pun tidak sembarangan. Dalam suatu kesempatan, RM sungguh mengejutkan saya. Tatkala itu dia mengatakan kalau terinspirasi oleh Albert Camus dalam memandang padatnya seni.
Ya, ampun. Albert Camus gitu, lho. Yang saya selalu susah payah mencerna karyanya.
O, ya. Army adalah kelompok penggemar BTS. Mereka ini sungguh solid. Termasuk solid dalam "mencontek" selera baca sang idola. Hasilnya? Beberapa buku yang direkomendasikan BTS pun terdongkrak penjualannya.
Yup, Army memang dahsyat. Beruntunglah mereka punya idola yang layak jadi panutan. Saya pun lega karena anak saya, yang walaupun enggak Army-Army banget ikut teracuni bacaan BTS. Foto berikut ini adalah salah satu buktinya.
Sama sekali tak ada yang salah, jika genzy mau membaca buku gara-gara mengekor selebritas idola mereka. Yang terpenting, mereka masih mau membaca. Apa pun bentuk dan tema bacaan yang dipilih.
Kuncinya mau membaca dulu. M-A-U. Kalau sudah mau membaca, apa pun motivasinya, lambat-laun dia akan menemukan sesuatu. Kalaupun pada akhirnya tidak menjadi seorang pembaca sejati, minimal tidak asing dengan buku.
Sampai di sini saya mendadak ingin berandai-andai. Andai kata Pratama Arhan bisa seperti leader BTS, yang kerap merekomendasikan buku bagus yang pernah dibacanya, alangkah keren!
Para penggemar Arhan pasti akan kepo dengan buku tersebut. Bermula dari kepo, bisa saja kemudian serius mencari dan membacanya.
Hmm. Saya kok betul-betul ingin pengandai-andaian itu mewujud nyata ...