Karena takziah, secara tak terencana kami malah berkeliling dari desa ke desa antarkecamatan dalam kabupaten. Menikmati jalanan beraspal yang berirama. Kondisinya tak beda jauhlah dengan rute offroad Pak Jokowi yang belakangan viral di jagad maya.
Pada sebagian rute saya seperti de javu. Dahulu saat SMP, saya pernah sepedaan bersama teman-teman di rute tersebut. Panas terik pun tak kami hiraukan. Pokoknya mengayuh sampai jauh sekali. Seperti tak punya stok lelah.
Apakah kami saat itu bercita-cita jadi atlet balap sepeda? Tentu tidak. Itu murni kegiatan dolan belaka.
Perlu diketahui, dahulu saya bersekolah di SMP Negeri yang ada di ibukota kecamatan. Itu merupakan SMP favorit di wilayah kami. Siswa-siswanya berasal dari desa-desa di seantero wilayah kecamatan. Bahkan, ada pula yang berasal dari kecamatan sebelah.
Kebetulan saya berdomisili tak jauh dari sekolahan tersebut. Jadi sebagai anak ibukota kecamatan, saya penasaran ingin tahu desa-desa tempat tinggal teman-teman sekelas. Itulah sebabnya saya gemar berkeliling-keliling.
Andai kata dahulu sudah ada HP, warganet pasti bakalan saya suguhi foto-foto pepohonan dan pedesaan yang asri. Atau, tepian sungai yang menjadi tempat pembuangan mayat korban petrus.
Rupanya cukup luar biasa cerita Lebaran saya tahun ini. Sampai ada sesi napak tilasnya segala. Wow!
***
Saya bangga dan gembira menjadi bagian dari 123 juta penduduk Indonesia yang mudik Lebaran pada tahun ini. Meskipun cuma mudik jarak dekat, euforianya tetap terasa.
Ini cerita Lebaran 2023 yang saya miliki. Anda tentu memilikinya juga 'kan? Sini yuk, ikutan dikisahkan dalam Event KJOG juga.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H