Kami pun tertawa-tawa sebab merasa kurang kerjaan. Malam-malam dan hujan, bukannya duduk nyaman di rumah, malah jalan-jalan basah.
Seketika saya teringat sesuatu. PBTY 'kan digelar dalam rangka Imlek. Sementara Imlek identik dengan hujan. Turunnya hujan adalah pertanda turunnya rezeki. Jadi, justru bikin galau bila Imlek tidak hujan sama sekali.
Namun, Alhamdulillah. Gara-gara kami "kurang kerjaan" itu, setidaknya ada satu ojek daring yang telah mendapatkan orderan tatkala hujan, yaitu dari saya tadi. Berbahagialah semua makhluk. Hujan memang rahmat dari-Nya SWT.
Cukup lama kami menunggu dua teman yang lain. Brrr! Cuaca dingin sempat membuat saya merasa lapar. Ditambah dengan fakta, semua orang yang melintas di depan kami menenteng makanan atau minuman.
Bahkan, ada yang santai sekali melahap makanannya sembari berjalan di tengah rinai hujan. Yang memegangi payung temannya. Eh, mungkin juga kekasihnya.
PBTY memang gudangnya jajanan enak walaupun harganya tak murah. Bawa seratus ribu rupiah bakalan tak cukup. Terlebih kalau datang dalam kondisi lapar. Terlebih lagi kalau Anda termasuk ke dalam golongan orang-orang yang lemah iman terhadap godaan aneka jajanan.
Perlu diketahui, di PBTY ini tersedia lapak makanan halal dan nonhalal. Satu lorong, yaitu ruas jalan yang tembus ke Pasar Beringharjo, disediakan khusus untuk makanan nonhalal. Selebihnya yang berada di lorong-lorong lain, tersedia rupa-rupa makanan halal.
Tak usah khawatir bila mudah tergoda untuk jajan, padahal lupa bawa uang tunai. Tenanglah. Para pemilik lapak banyak yang menerima pembayaran dengan QRIS, kok.Â
Andai kata tetap butuh uang tunai, Anda pun bisa ke mobil ATM yang sengaja beroperasi di area PBTY 2023. Semudah itu pokoknya. Tentu asalkan rekening bank Anda ada isinya, ya.
Singkat cerita, setelah pasukan komplet kami berkeliling di seantero PBTY. Hujan sedikit menipis, tetapi menyisakan genangan. Mau tidak mau alas kaki menjadi lumayan basah.
Tujuan Utama ke PBTY 2023