Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gebyar Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Kampung Wisata Kauman Ngupasan Yogyakarta

19 November 2022   22:59 Diperbarui: 22 November 2022   11:00 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampion Muktamar (Dokpri)

Pasar Tiban Muktamaran tersebut tak hanya menyediakan kulineran. Kalau Anda hendak mencari baju-baju batik ada juga, lho. Kebetulan yang jualan tetangga sebelah, yang juga punya lapak di Pasar Beringharjo.

Eh? Semua yang jualan di situ tetangga semua sih itungannya. Hehehe .... Semua kan warga Kauman walaupun berbeda-beda RW.

Pengelola Kampung Wisata Kauman juga menawarkan agenda istimewa. Targetnya muktamirin yang singgah ke Yogyakarta, sebelum mengikuti Muktamar di Surakarta. Agenda yang saya maksud adalah Napak Tilas Perjuangan KHA Dahlan dalam Mendirikan Muhammadiyah.

Banner Napak Tilas (Dokpri WAG RW 13)
Banner Napak Tilas (Dokpri WAG RW 13)
Alhasil, menjelang hari H Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 di Surakarta, di kampung tempat saya tinggal suasananya hiruk pikuk. Jalanan kampung yang biasanya super lengang mendadak jadi ramai orang.

Rumah di kiri dan kanan tempat tinggal saya, yang terbiasa kosong, menjadi berpenghuni. Penghuninya berganti-ganti. Rombongan per rombongan. Ternyata mereka adalah para penginap dari luar kota. Tamu-tamu yang menjadi peserta napak tilas.

Wow! Seru pokoknya. Mengamati hilir mudik para tamu itu, saya kok ikut merasa senang. Walaupun bukan warga Muhammadiyah-Aisyiyah, saya merasa dekat dengan hiruk pikuk Muktamar ke-48 ini. Bolehlah dikatakan jauh di Solo, tetapi dekat di hati. Muehehe ....

Saya pikir cukup sekian saja cerita ringan seputar gebyar muktamar ini. Buat teman-teman Muhammadiyah-Aisyiyah, selamat bermuktamar dengan hati yang gembira.

Sebagai penutup saya ingin mengutip nasihat Kiai Haji Ahmad Dahlan yang satu ini, "Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah."

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun