Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Jalankan 6 M Lagi Demi Menangkal Varian Omicron

10 Desember 2021   09:15 Diperbarui: 10 Desember 2021   09:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih sebagian orang masih saja menganggap Covid-19 sebagai hoaks. Fakta berupa sejumlah pasien dan jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 dipandang sebagai hasil konspirasi jahat tertentu. Jadi upaya sehat yang paling sederhana pun, yaitu memakai masker dengan benar, cenderung enggan dilakukan. 

Ancaman Varian Omicron

Ingatan tentang Juli 2021 terkait pandemi. Fakta akhir pekan yang aaamat padaaat di Malioboro dan Titik Nol Yogyakarta, padahal pandemi belum berakhir. Adanya salah kaprah pemahaman terhadap istilah new normal. Fakta bahwa sebagian orang menganggap pandemi ini semata-mata hoaks dan konspirasi jahat. 

Keempat fakta di atas menyebabkan saya memandang varian virus Corona B.1.1.529 Omicron sebagai momok yang menakutkan. Ada penolakan yang kuat dalam hati ini, jika mesti mengulang fase buruk pandemi sebagaimana yang terjadi pada Juli lalu. Iya. Belum-belum saya sudah kelelahan karenanya.

Syukurlah setelah baca-baca aneka referensi, saya akhirnya paham bahwa varian Omicron tidak lebih berbahaya daripada varian Delta. Yup! Katakanlah bahwa saya telah overthinking. 

Itulah sebabnya saya kemudian mengerem kecemasan. Tentu tanpa menanggalkan kewaspadaan. Tidak lebih berbahaya tak serta-merta dapat dianggap sebagai angin lalu 'kan? 

Sejauh yang saya ketahui, varian Omicron telah menyebar ke banyak negara. Huft! Semoga varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan itu tidak kembali memorakporandakan kehidupan kita di bumi Indonesia ini. 

Walaupun WHO belum menyimpulkan tingkat keparahan dan penularannya, saya pikir tak ada ruginya kalau kita bersiap memerangi varian Omicron tersebut. Daripada buang-buang waktu untuk denial dan halu, tidak mau mengakui kalau banyak orang yang sakit dan wafat selama pandemi, lebih baik waktu yang ada itu dipakai untuk melakukan upaya-upaya agar tetap sehat lahir batin.

Bukankah ada Covid-19 atau tidak, ada varian Omicron atau tidak, kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kita dambakan dan butuhkan? 

Lebih Baik Lakukan 6 M Daripada Denial

Saya yakin bahwa semua berharap pandemi segera berlalu. Oleh sebab itu, mestinya semua orang (baik yang percaya maupun yang menganggap Covid-19 hoaks) bergerak untuk mengusirnya. Iya. BERGERAK. Tidak sekadar ingin dan berwacana belaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun