Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengalaman Bikin KTP Baru Secara Daring di Kota Yogyakarta

4 November 2021   11:10 Diperbarui: 4 November 2021   11:17 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa maksudnya, nih? Kok tak ada respons sama sekali begini? Kita mesti ngapain setelah ndaftar? Foto di mana? Cetak KTP-nya kapan?" Gerutu saya panjang lebar.

Hari berikutnya kami masih menggalau gara-gara hal tersebut. Sampai sore tak ada email ataupun WA pemberitahuan dari instansi yang berwenang. 

Saya kemudian menyuruh anak untuk kembali menengok akun JSS dengan teliti. Siapa tahu sebelumnya ia tak begitu teliti sehingga tak melihat adanya respons.

Setelah sekian menit anak saya berkata, "Naaah. Kalau sekarang ada responsnya, Bund. Kemarin memang enggak ada, kok."

Syukurlah sudah ada respons. Isinya pemberitahuan bahwa pengajuan permohonan KTP baru telah diterima dindukcapil. Selanjutnya, si pemohon diminta datang ke MPP (Mal Pelayanan Publik) untuk pengambilan foto dan cetak KTP. 

Waktunya Senin-Jumat antara pukul 08.00-11.30 WIB. Dibatasi dalam sehari hanya untuk 45 pemohon. Tiap pemohon diharuskan menyerahkan fotokopi KK (Kartu Keluarga). 

"Kenapa ngasih jadwalnya cuma sampai Jumat ya, Bund? Mana jamnya cuma sampai setengah dua belas? Pemohon KTP baru pada umumnya 'kan masih sekolah?" 

Saya tertegun mendengar celetukan si bocah. Benar juga apa yang dikatakannya. Berarti para pemohon KTP yang berstatus pelajar butuh satu hari izin untuk tak masuk sekolah, demi menuntaskan proses bikin KTP. 

Kalau sekolahnya daring, sejauh memungkinkan masih bisa diikuti sembari mengantre. Sementara yang kebetulan memperoleh giliran bersekolah luring, bakalan dirugikan. Sudahlah momen berangkat ke sekolah langka gara-gara pandemi, eh, masih pula mesti disunat urusan KTP.

***

....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun