Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

MPASI Mesti Bernutrisi, Bervariasi, dan Diberikan Bertahap

10 Juli 2021   22:11 Diperbarui: 11 Juli 2021   05:27 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersiap memberikan MPASI (idealnya) bersiap pula untuk mengajarkan adab makan kepada si bayi. Kelak seiring bertambahnya usia, niscaya adab makan yang konsisten diajarkan sejak dini akan tertanam kuat pada diri si bayi.

Bagaimana caranya? Begini. Setelah makanan siap, persiapkan si bayi untuk makan. Bersihkan (cuci) tangannya. Walaupun disuapi, ada kemungkinan ia bakalan ikut memegang-megang makanannya. Atau, seenaknya saja ia memasuk-masukkan tangan ke mulut yang penuh makanan.

Kemudian ajak ia duduk di satu tempat yang nyaman. Ruang makan dan meja makan tentu merupakan pilihan paling ideal. Yang penting, jangan biasakan bayi makan sembari berjalan-jalan sekalipun berjalan-jalannya di dalam rumah.

Selanjutnya, ucapkan doa sebelum makan. Walaupun belum mampu menirukan dan belum paham, si bayi akan merekam pembiasaan mulia ini. Percayalah bahwa ia paham aktivitas tersebut. Kelak saat usianya bertambah besar, mulai bisa bicara lancar, Anda akan takjub karena ia sudah sanggup menghafalnya.

Ketika Bayi Melakukan GTM terhadap Suatu Menu

Tak perlu panik jika bayi menolak menu tertentu. Tinggal ingat-ingat saja bahwa ia tak mau menu tersebut. Jadi lain kali, jangan memberinya menu yang ditolaknya itu. Santuy saja. Yang dewasa saja boleh menolak menu tertentu, kok. Bersikaplah adil. Jangan diskriminatif. Bayi juga punya selera makan tersendiri.

Misalnya ia melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut) saat disuapi bubur beras berlauk telur rebus, tahan diri untuk tidak naik darah. Jangan berusaha menjejal-jejalkan suapan ke mulut mungil kesayangan Anda. Itu termasuk KDRT, lho. Lagi pula, tindakan tersebut tidak solutif.

Walaupun menu yang ditolaknya menurut kita amat bernutrisi dan lezat, jangan sekali-sekali dipaksa. Bisa-bisa nanti ia malah trauma makan. Kenapa mesti dipaksa? Toh masih banyak sumber nutrisi lain yang sejenis. Sebagai contoh, telur bisa diganti dengan taburan keju parut atau suwiran tipis ikan.

Kalau hendak membiasakannya agar mau mencicipi menu yang ditolaknya tersebut dikit-dikit, beri jeda waktu yang panjang. Jangan dalam hitungan hari. Atur-aturlah dengan kreatif sehingga bayi tetap merasa nyaman saat menikmati MPASI.

Ingatlah bahwa sekali bayi trauma makan, kacau balaulah saat-saat makan seterusnya. Bahkan, seumur hidup. Cukup berbahaya.

Variasikanlah Menunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun