Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

MPASI Mesti Bernutrisi, Bervariasi, dan Diberikan Bertahap

10 Juli 2021   22:11 Diperbarui: 11 Juli 2021   05:27 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi MPASI anak| Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com

Boleh-boleh saja jika memang diperlukan. Namun tentunya, tidak boleh banyak-banyak. Tipis-tipis sajalah citarasa asin atau manisnya. Jangan keseringan juga. Bukankah selain dari gula, rasa manis bisa diperkenalkan melalui madu atau aneka buah yang manis?

Tak Ada Blender, Parut pun Jadi

Tak perlu berkecil hati bila di rumah tak ada blender atau alat penghalus makanan elektronik. Be creative. Cukup amanlah jika di dapur tergantung indah alat pemarut kelapa atau pemarut keju (yang manual). Pakai saja alat tersebut. Itu yang dahulu saya lakukan.

Wortel bisa diparut halus dengan alat pemarut kelapa jika hendak diambil sarinya. Demikian pula jagung manis dan ubi/singkong yang hendak dibuat bubur. Kentang rebus pun saya haluskan dengan alat pemarut kelapa. Adapun aneka buah bertekstur lunak seperti pepaya, melon, dan semangka tanpa biji bisa diparut dengan alat pemarut keju.

Alpukat dan pisang malah bisa dihaluskan hanya dengan ditekan-tekan dengan sendok. Prinsipnya, yang penting tingkat kehalusannya aman dan nyaman untuk bayi atau batita.

Berikan MPASI Secara Bertahap

Mengapa MPASI mesti diberikan secara bertahap? Tentu agar bayi tidak kaget. Bagaimanapun bayi perlu dilatih atau dibiasakan dengan rasa dan tekstur makanan. 

Jangan lupakan fakta bahwa selama 6 bulan hidup di dunia fana, si bayi cuma minum susu. M-i-n-u-m. Mengisi perut dengan cairan. Bukan makanan. Dengan demikian, perlu adaptasi dulu sebelum kita suapi dengan MPASI yang lebih padat teksturnya.

Seperti yang saya lakukan dahulu. Mula-mula memberikan bubur sangat encer. Lambat-laun tingkat kekentalannya saya tambah hingga mencapai kekentalan yang normal untuk ukuran bubur.

Dalam hal jumlah juga begitu. Ketika pertama kali memberikan MPASI, saya hanya menyuapkan beberapa sendok kecil. Lama-kelamaan jumlah suapan saya tambah dan akhirnya, semangkuk kecil bubur pun sanggup dihabiskan si bayi.

Memberikan MPASI sekaligus Mengajari Adab Makan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun