Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa yang Kita Sadari Itulah yang Berpotensi Menjadi Karya

29 Mei 2021   21:35 Diperbarui: 29 Mei 2021   21:45 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengolah rasa di tengah olahan rasa (karya) seniman Ekwan Marianto (Dokpri)

Demikianlah kiranya yang saya pahami. 

Lalu, bagaimana halnya dengan saya? Hmm. Ternyata lumayan susah untuk menjawabnya.

Mengapa? Karena tahun-tahun belakangan ini saya justru lebih sering menulis nonfiksi. Rasanya telah berabad-abad saya tidak menulis puisi ataupun cerpen. Sementara biasanya yang pakai adonan dan olahan perasaan adalah karya fiksi (kalau dituangkan dalam bentuk tulisan).

Jika dikaitkan dengan statemen bahwa seniman dan pujangga akan lebih produktif ketika mengalami gejolak dalam kehidupannya, tampaknya apa yang saya alami menyalahi statemen tersebut.

Kehidupan saya sebenarnya penuh kekisruhan jiwa, lho. Akan tetapi, mengapa saya justru tak produktif bikin puisi atau cerpen sebagaimana yang saya lakukan dahulu? Gawat. Jangan-jangan saya sudah tak lagi memiliki perasaan. Eh?

Namun, begini. Sedikit banyak saya merasakan bahwa tulisan-tulisan nonfiksi saya pun mengandung olahan rasa. Sebab sering pula akibat menanggung beban sebuah perasaan, akhirnya saya menuangkannya ke dalam bentuk tulisan nonfiksi.

Salah satu contohnya tulisan (yang sebenarnya merupakan publikasi pameran seni rupa) di personal blog saya berikut ini.

Capture ulasan tentang pameran seni rupa di blog saya (Dokpri)
Capture ulasan tentang pameran seni rupa di blog saya (Dokpri)
Nah 'kan? Hasil olahan rasa bisa berbentuk macam-macam karya? (Dokpri)
Nah 'kan? Hasil olahan rasa bisa berbentuk macam-macam karya? (Dokpri)
Saya hadir ke acara pra pembukaan pameran The Journey of Happines memang sebab diundang. Diminta untuk membantu publikasinya di medsos. Akan tetapi, saya sungguh melibatkan perasaan tatkala mengamati karya-karya yang dipamerkan. Temanya, The Journey of Happines, benar-benar terpancar kuat.

Saya sangat menyukainya. Maka saya lancar sekali ketika menyusun publikasi tentangnya. Rasa bahagia sang seniman (Ekwan Marianto) yang melandasi pembuatan karya-karyanya tersampaikan dengan baik kepada tiap pengunjung. Bahkan, bisa memicu pengunjung untuk meresponsnya dengan cara kreatif masing-masing.

Buktinya, terinspirasi karya Mas Ekwan saya bisa menulis lancar dan kawan saya asyik bermain-main dengan tustelnya. Saking asyiknya sampai menyuruh saya beberapa kali jadi modelnya. Kiranya yang begini ini nih, yang namanya pengolahan rasa menjadi karya-karya keren.

Mengolah rasa di tengah olahan rasa (karya) seniman Ekwan Marianto (Dokpri)
Mengolah rasa di tengah olahan rasa (karya) seniman Ekwan Marianto (Dokpri)
Karya foto yang mendokumentasikan karya seni rupa (Dokpri)
Karya foto yang mendokumentasikan karya seni rupa (Dokpri)
Yup! Keren sebab bikin saya dapat berpose keren bersama dengan karya seni rupa yang keren. Hehehe ....   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun