Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buku-buku Ini Mereduksi Kecemasan Saya terhadap Pandemi

3 Mei 2021   13:56 Diperbarui: 3 Mei 2021   13:57 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RIJSTTAFEL Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1946 yang disusun oleh Fadly Rahman, terbitan Gramedia Pustaka Utama, 2016. Saya bersyukur akhirnya sukses menuntaskan buku hasil pinjaman ini. Tak terlalu tebal sebenarnya. Hanya 152 halaman.

Buku yang semula skripsi ini cukup komplet. Darinya pengetahuan saya mengenai sejarah kuliner Indonesia bertambah.

***

TOTTO CHAN'S CHILDREN A Goodwill Journey to the Children of the World (True Story) karya Tetsuko Kuroyanagi, terbitan Gramedia Pustaka Utama, 2016. Isinya tentang perjalanan sang penulis ke berbagai belahan dunia untuk menjumpai anak-anak yang tak beruntung hidupnya. Anak-anak tersebut antara lain berada di Tanzania, Sudan, Kosovo, Uganda, Rwanda, Bosnia-Herzegovina. Buku ini sekuel dari TOTTO CHAN Gadis Cilik di Jendela. 

Buku ini ibarat menegur saya yang mengeluh hanya sebab diminta tinggal di rumah. Sementara sebosan-bosannya tinggal di rumah akibat pandemi, jelas jauh lebih nyaman ketimbang kehidupan anak-anak yang ditemui Tetsuko Kuroyanagi.

***

Novel Sunset & Rosie karya Tere Liye, terbitan Mahaka Publishing tahun 2018, cetakan ke-22. Hmm. Sejauh ini di luar segala nyinyiran yang menyerangnya, Bang Tere Leye tetaplah penulis laris. Sementara yang nyinyirin, entahlah menulis juga atau tidak. Hehehe ....

O, ya. Sunset & Rosie ini mengajak pembaca untuk menikmati hidup, seburuk apa pun kondisinya. Sebab sebenarnya, ada banyak cara untuk menikmati hidup. Huft. Nyambung lagi dengan kondisi terkini. Motivasi hidup saya pun kembali meninggi setelah baca novel ini.

***

Tak tanggung-tanggung teracuni oleh bacaan si ABG, di kemudian hari saya bahkan ikutan PO karya Tere Liye terbaru, terbitan Gramedia Pustaka Utama, November 2020, SELAMAT TINGGAL. Sejujurnya PO sebab kepo, sih. Selamat tinggal untuk siapa? Tentang apa?

Ternyata SELAMAT TINGGAL mengkritik tajam para pelaku bisnis pembajakan buku yang menggurita. Yang pada dasarnya mencuri, tetapi tak sadar (atau tak mau sadar) bahwa bisnis mereka merupakan kejahatan yang terbungkus slogan keren: membantu penyediaan buku murah berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun