Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ada Apa dengan Sahur Ramadhan dan Kritikan Zaskia Adya Mecca?

1 Mei 2021   23:16 Diperbarui: 1 Mei 2021   23:40 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Iya, mati-matian berjuang beneran. Saya ini 'kan penganut prinsip "harus sahur'. Lah gimana? Kalau tidak sahur bawaannya lemah lunglai sepanjang hari. Terlebih kalau makan sahur bakalan dapat pahala. Wuih. Aktivitas yang sungguh menguntungkan secara duniawi dan ukhrawi kok ditinggalkan.

Maka saya selalu  memasang alarm keras-keras pada pukul satu, setengah dua, dan dua dini hari. Sengaja beruntun agar probabilitas terbangunnya tinggi. Hahaha!

Selain itu, sebelum membaringkan diri saya sengaja menyetel radio dan memilih saluran RRI. Dalam rancangan saya, bunyi radio akan mempercepat terkumpulnya kesadaran saya begitu membuka mata gara-gara dikagetkan bunyi alarm.  

Mengapa RRI? Karena RRI mengudara 24 jam. Program acaranya pun tidak melulu lagu-lagu. Jadi alasannya bukan sebab NKRI harga mati, ya.

O, ya. Pada masa kecil hingga SMA di kampung halaman, saya tak perlu serepot sekarang untuk bangun sahur. Saya tinggal mengandalkan panggilan orang-orang yang keliling kampung untuk bangunin sahur dengan cara memukuli klotekan. Namun, saat mulai tinggal di Yogyakarta, saya tidak pernah menjumpai sahur klotekan serupa itu.

Sewaktu tinggal di perbatasan wilayah Kota Yogyakarta dan Bantul, grup klotekan pembangun sahur sempat ada namun mereka seperti enggak niat. Hanya berkeliling beberapa hari. Tak saban hari selama Ramadan.

Saya merasakan dari tahun ke tahun makin tidak ada yang klotekan saat sahur. Tahun-tahun belakangan hanya ada yang memukuli tiang listrik sambil teriak 'sahur, sahuur'. Atau, ada ajakan untuk bersantap sahur dari toa masjid. Hmm. Apakah karena sekarang saya tinggal di pemukiman tengah kota? Bisa jadi.

Zaskia Adya Mecca, Sahur, dan Toa Masjid 

Ada apa dengan Zaskia Adya Mecca? Apa hubungannya dengan tulisan ini, beserta sahur dan toa masjid? Begini. Tempo hari dia memberikan kritikan perihal cara membangunkan orang sahur dengan menggunakan toa masjid.

Zaskia beranggapan bahwa panggilan sahur yang didengarnya tidak lucu, tidak etis, dan mengganggu orang lain. Kebetulan posisinya saat mendengarkan itu sedang tertidur kelelahan dan panggilan sahur pun mengagetkan bayinya.  

Berhubung dia artis, tanggapan warganet pun beragam. Ada yang bernada positif, ada pula yang negatif. Terlebih media daring ikut-ikutan memberitakan dan seperti biasa dibuat narasi yang lebih dramatis ketimbang kondisi aslinya. Hingga terjadilah polemik terkait tatacara dan tradisi membangunkan sahur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun