Tips nomor 5 ini sangat berkaitan dengan tips nomor 4. Jika konsisten tidak berlebihan dalam menyediakan makanan untuk berbuka dan sahur, pengeluaran kita tentu tak bakalan membengkak. Bisa berhemat sekaligus menutup potensi kemubaziran.
Potensi kemubaziran dapat juga ditutup dengan bersikap fleksibel terhadap dinamika situasi dan kondisi menu perbukapuasaan kita. *Duileee. Sungguh terlalu nganu istilah yang saya pakai.*
Maksudnya begini. Meskipun rencana menu untuk buka dan sahur telah kita susun rapi, tetaplah bersikap fleksibel. Tak perlu ragu untuk mengkhianatinya jika tiba-tiba datang hantaran makanan dari tetangga atau kerabat. Kalau hantaran datang sebelum kita memasak/membeli makanan, ya jangan nekad untuk memasak/membeli hanya karena menunya bukan menu yang kita inginkan. Tundalah keinginan itu untuk sementara waktu. Utamakanlah sikap solutif. Konsumsi dahulu makanan yang telah ada. Tujuannya jelas, yaitu menutup potensi pemubaziran.
***
Selama ini dari Ramadan ke Ramadan, baik sedang cukup uang maupun sedang masa paceklik, inilah tip mengatur keuangan yang saya jalankan. Siapa tahu sesuai pula untuk Anda praktikkan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H