3. Belanja Keperluan Lebaran Sebelum Ramadan
Saat Ramadan jelang Lebaran, harga barang mulai naik. Maka lebih baik berbelanja keperluan Lebaran, terutama keperluan nonpangan, sebelum Ramadan. Selain harga belum naik, strategi belanja begini tidak membuat kita kehilangan banyak waktu berharga selama Ramadan.
Kita mafhum bahwa Ramadan merupakan bulan mulia yang penuh keistimewaan. Ada banyak ampunan dan pahala yang disediakan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya. Maka idealnya, Ramadan diisi dengan memaksimalkan ibadah. Terutama ketika sudah dekat dengan Lebaran.
Jadi, kalau keperluan Lebaran sudah tersedia jauh hari sebelumnya, kita dapat lebih fokus untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat ukhrawi selama Ramadan. Karena sudah menabung, dana pasti telah tersedia. Tak perlu menunggu THR cair dulu 'kan?
4. Tidak Berlebihan Menyediakan Menu Buka dan SahurÂ
Setelah seharian menahan lapar dan dahaga tentu normal kalau saat berbuka kita menginginkan hidangan yang istimewa. Silakan saja asalkan tidak berlebihan, baik dari segi jumlah maupun frekuensi. Jangan lupa, rumusan menu buka dan sahur yang benar adalah yang memenuhi standar nutrisi. Bukan yang mahal dan lezat.
Kalau anggota keluarga banyak, sangat mungkin masing-masing menginginkan satu menu khusus untuk berbuka. Walaupun dana tersedia untuk memenuhi semua keinginan tersebut dalam satu waktu, sebaiknya pemenuhannya dijadwal. Bergantian tiap hari. Hari ini memenuhi keinginan A, esok hari keinginan B, dan seterusnya.
Selain itu, memasaklah dengan jumlah yang pas. Jangan sampai kurang atau berlebihan. Demikian pula kalau membeli lauk matang atau jajan. Tak usah lapar mata dan berbelanja secara impulsif meskipun uang tersedia.
Poinnya adalah bijak mempergunakan uang. Berlebihan menyediakan menu buka dan sahur sama dengan bersikap boros. Namanya saja berlebihan. Jadi, pasti akan ada sisa  makanan.
Kalau hal demikian terjadi terus-menerus, berarti kita menjadi penimbun limbah makanan. Menjadi umat yang hobi memubazirkan makanan. Berarti teman setan. Berarti mengkhianati semangat Ramadan. Maka di sini, perencanaan menu menjadi hal yang mutlak diperlukan.
5. Menutup Potensi KemubaziranÂ