Tokoh sentral di sebuah pesantrenÂ
adalah kiai yang memiliki peran dan fungsi sangat banyak. Seorang kyai adalah penjaga iman dan guru spiritual yang memiliki otoritas mutlak dalam memberikan pengetahuan agama baik fiqih, tauhiid, bahasa Arab, muamalah dan lainnya. Tapi realitasnya kadang ditemui kyai yang memiliki kompetensi keilmuan terbatas sehingga mengandalkan kharisma dalam menarik orang untuk mengikutinya. Seringkali tunduk kepada kemauan kyai dipercaya dapat memberikan berkah kepada paraÂ
pengikutnya. Suatu kebiasaan santri, jika bertemu seorang kiai, mencium tangan sang kiai, untuk menunjukkan perbedaan derajat di antara keduanya sekaligus mengharapkan berkahnya. Mematuhi kehendak kiai adalah suatu cara mendapatkan pahala, yang dapat menyelamatkannya di akhirat kelak.
Lemahnya pendidikan membuat masyarakatÂ
Indonesia mengalami krisis pengetahuan dan jatuh dalam jurang kebodohan. Hal ini menjadi sebuah alasan mengapa penjajah Belanda, Jepang dan Inggris mampu berkuasa di Indonesia. Mereka sukses memanfaatkan kebodohan masyarakat Indonesia dan kerasnya persaingan antar kerajaan di Nusantara, sehingga politik ada domba (devide etimpera) mudah dijalankan dengan baik. Dengan titik lemah tersebut, penjajah yang dilengkapi pengetahuan, taktik perang dan persenjataan yang canggih mampu menjajah Indonesia dalam jangka waktu yang lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H