Mohon tunggu...
Agustina Adine
Agustina Adine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala

Menulis dan menggambar, tertarik akan sejarah, budaya dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Subkultur, Estetika dan Identitas

3 April 2024   17:15 Diperbarui: 3 April 2024   17:26 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase berbagai internet aesthetic (sumber: Unsplash)

Ketika scrolling di media sosial seperti YouTube, Tik-Tok, dan Instagram, mungkin Anda, terutama yang generasi Z, pernah menemukan istilah seperti dark academia, cottagecore, vaporwave, goth dan masih banyak lagi. Label-label ini sekarang lebih familier disebut sebagai internet aesthetic (estetika internet), namun juga dekat dengan apa yang kita sebut subculture (subkultur).

Subkultur dapat didefinisikan sebagai sekelompok individu menunjukkan perilaku yang cukup membedakan mereka dari budaya asal mereka, namun tetap berada dalam lingkup budayanya. 

Subkultur pada umumnya muncul di antara kalangan muda, dan berkembang dengan sendirinya, terutama setelah Perang Dunia II. Subkultur yang sering diketahui adalah hippies, punk rock, emo-grunge, bohemian, hip-hop dan seterusnya.

Uniknya, aesthetic lahir dari adanya internet, label yang lebih spesifik dari subkultur. Namun apa itu aesthetic? Aesthetic adalah prinsip, konsep, dan filsafat yang meliputi tema keindahan dan artistik. Namun aesthetic dalam konteks internet aesthetic, seperti subculture adalah label untuk produk-produk budaya tertentu. 

Perbedaan dari keduanya adalah bagaimana mereka muncul. Subculture lahir dari gerakan suatu komunitas, sementara internet aesthetic lahir dari tren media sosial yang membentuk identitasnya sendiri.

Komersialisasi Identitas dalam Wadah Estetika

Internet aesthetic memiliki khas dimana konsep ini tumbuh dan berkembang bersama komersialisasi produk budaya yang terikat dengannya. Terikat dengan simbol, warna, dan produk, internet aesthetic adalah sesuatu yang mudah dijadikan komoditas dan dikomersialisasi.

Perbedaan signifikan subkultur dan internet aesthetic adalah kesempatan ada tidaknya komersialisasi.

Subkultur muncul pada masa dimana informasi berjalan jauh lebih lambat dari masa kini, jadi dalam pembentukannya subkultur memiliki kesempatan untuk berkembang dalam komunitas yang saling mendukung, lalu ketika komunitas itu cukup besar, barulah di komersialisasi oleh perusahaan-perusahaan.

Internet aesthetic tumbuh dengan cepat dan dikomersialisasi dengan cepat pula. Dengan teknologi industri yang mampu memproduksi barang dengan cepat, informasi yang berjalan dengan hitungan detik, semuanya membantu dalam komersialisasi kilat ini.


Estetika Sebagai Label Identitas

Masa remaja adalah masa pencarian diri, masa pembentukan identitas. Tumbuh besar dengan internet, generasi Z membentuk identitasnya di dunia maya, menunjukkan diri terbaik mereka dengan label yang sesuai, dengan keinginan dilihat sebagai bagian dari label tersebut. Mengapa demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun