Ku terjatuh
Terhempas badai angin malam di sendiriku
Suntuk memikirkan kiasan tuk kembali
Sirna telah sirna, bahkan perginya tanpa kata
          Terkulai tak berdaya, tanpa cinta
          Hingga nadi tak berdetak, mati rasa
          Menyerah hanyalah ukiran semata
          Berjuang adalah nyataanya, walau tak kuasa
Mutiaraku hilang …
Tak kunjung terganti
Oh Tuhan,pertanda apa ini?
Hingga ku sekejap hilang arah
Hingga waktu malam ku mencari
Hilang akal sehat bukanlah kebetulan
          Kucoba berlari namun ku tersungkur
          Batuan tajam tak memaafkanku
          Namun seseorang memberiku kehidupan
          Tak berhenti mengucap syukur aku padaNya
          Akupun pergi terbang dengan seribu sayapku
          Merangkai kembali untain yang hampir pecah
         Sayapku tak pernah punah dan patah seutuhnya
          Karena aku dalam dekapan mesra sang pencipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H