Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tuhan, Dia yang Supernatural atau Supertechnological?

4 Februari 2018   09:16 Diperbarui: 7 Februari 2018   09:22 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita melihat sekeliling kita saat ini, maka akan ditemukan teknologi canggih yang telah mengalami kemajuan pesat selama bertahun-tahun. Teknologi komunikasi digital telah maju pesat. Teknologi komputer yang maju pesat telah banyak menggantikan otak manusia untuk melakukan proses berpikir.

Penemuan robot dengan tambahan cybernatic dan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, mengindikasikan bahwa manusia sedang mengembangkan mesin atau benda lain yang membentuk rupa manusia dari waktu ke waktu. Kita sedang menciptakan 'benda ciptaan' yang sesuai gambaran kita.

Menurut saya, inilah tujuan manusia sebenarnya. Pencarian untuk mengetahui dan memahami Tuhan melalui kemajuan teknologi. Manusia tidak menjadi Tuhan, namun hanya mengikuti kehendakNya, yaitu mencipta sesuatu yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Mengapa Tuhan memberi kita kecerdasan sehingga mampu untuk berpikir secara rasional? Tentunya Dia memberi kita kecerdasan bukan karena Tuhan ingin kita pergi ke Gereja, Mesjid, Vihara atau tempat-tempat pemujaan lainnya dan berdoa sepanjang hari dengan mata terpejam. Dia memberi kita kecerdasan juga bukan untuk membantu orang yang lemah atau miskin, karena untuk hal tersebut yang dibutuhkan adalah kebaikan, bukan kecerdasan.

Saya percaya, Tuhan memberi manusia kecerdasan untuk bisa terus belajar dan menyingkap segala rahasia alam yang akan membawa manusia semakin mengagumi kemahacerdasaan dan kemahakaryaan Tuhan itu sendiri. Manusia diberi kecerdasan karena Tuhan menginginkan agar manusia bisa lebih dari sekedar mahkluk hidup yang hanya berkembang biak.

Secara naluri, manusia akan selalu ingin lebih baik dari sebelumnya. Para orang tua ingin agar anaknya jauh lebih baik pencapaiaanya dari dirinya sendiri.

DeepMind(https://deepmind.com/)

Saat ini Google, melalui divisi Artificial Intelligenceyang bernama DeepMind, sedang mengembangkan teknologi baru, berupa 'jaringan syaraf' buatan yang memungkinkan robot mampu berpikir seperti manusia, termasuk juga kemampuan untuk mempunyai emosi dan bisa bermimpi. Ya, robot yang sudah bisa bergerak seperti manusia, berpikir seperti manusia, beremosi seperti manusia, nantinya juga akan bermimpi seperti manusia.

Banyak ilmuwan memprediksi bahwa robot masa depan akan menjadi persis seperti manusia, bahkan kemampuannya akan melebihi manusia dalam segala hal. Robot yang adalah ciptaan manusia akan menjadi lebih manusia daripada manusia penciptanya. Para ilmuwan sudah menyadari akan konsekwensi yang akan terjadi, namun dengan kehendak bebas, manusia tetap berkeinginan untuk mencipta robot sesuai dengan gambaran manusia.

Jadi, pelan namun pasti, manusia sedang mengikuti cara kerja Tuhan, untuk akhirnya juga mencipta sesuatu sesuai dengan citra atau gambar manusia itu sendiri. Manusia juga berkeinginan agar robot ciptaannya, ke depan mampu untuk berevolusi menjadi lebih baik daripada manusia sebagai sang pencipta.

Dia yang Bukan Supernatural, Melainkan Supertechnological.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun