Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Akademik LCC Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sungai Tercemar

16 Maret 2017   16:31 Diperbarui: 16 Maret 2017   16:36 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu berpesan “Nak, Hati-hati saat ke hutan ..!”

Pada saat di hutan ia melihat jejak rusa dan melihat cahaya di hutan sebelum ia pergi ke hutan. Entah apa yang terjadi setelahnya.

“Tidak ada jalan selain menyuruhnya ke hutan.” Ibunya menangis. “Semoga ia mendapatkan penawarnya. Meski pun sebenarnya tidak ada.!”

Itu adalah kutukan. Sungai yang tercemar.

(Zaid Sanjaya)

Mata-mata

Di bukit ada air yang mengalir dari sungai. Konon disana ada benda mistis yang tersimpan di dasar air. Banyak orang yang menceritakannya. Benda itu adalah peninggalan zaman kerajaan. Hanya memang tidak mudah mendapatkannya. Sebab benda itu sangat berharga.

Ada seorang mata-mata yang ditugaskan mencari benda tersebut.

Ia menyelami dasar sungai. Ia menemukan sesuatu yang berkilau. Ia ingin mengambil sebuah cemin yang ada di dasar sungai. Akhirnya ia berhasil. Ia berpikir kenapa semudah ini?

Tiba-tiba mata-mata itu melihat sebuah jejak menuju cahaya. Kemudian mata-mata itu berjalan menuju cahaya yang terakhir. Disana ia harus melewati binatang buas yaitu harimau. Perkelahian tak terelakan. Ia harus mengalahkan seribu harimau jika ingin pulang.

(Achmad Naufal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun