Kepak sayap timnas Indonesia U-23 yang semula akan membumbung tinggi dalam ajang Piala AFC U23 untuk sementara tertahan. Kekalahan 0-2 dari tim tuan rumah, Qatar menjadi penyebabnya. Garuda Muda harus menyerah 0-2 atas andil Nasrullo Kabirov, sang pengadil asal Tajikistan.
Kekhawatiran akan peran wasit sejak awal memang sempat muncul. Apalagi timnas Indonesia U-23 satu grup dengan tuan rumah, Qatar. Diakui atau tidak hal itu pasti terjadi, apalagi Qatar terhitung sebagai negara yang sering melakukan hal ini.
Kekhawatiran itu pun terjadi. Salah satu momen menarik terjadi menjelang turun minum. Saat itu Rizky Ridho tengah berupaya menahan serangan Qatar dengan berlari mundur. Sialnya Gerakan Ridho menabrak Salem yang kemudian terjatuh.
Hingga di sini, semua baik-baik saja. Nasrullo Kabirov menganggapnya hanya pelanggaran biasa saja. Namun drama ternyata berlanjut ketika sang pengadil melakukan komunikasi dengan wasit VAR.
Lewat komunikasi ini, Nasrullo Kabirov pun melakukan langkah meninjau VAR. Setelah melakukan komunikasi intens, sang pengadil mengubah keputusannya dari pelanggaran biasa menjadi hadiah penalti bagi Qatar. Hal inilah yang tidak bisa diterima.
Namun ketika melongok sosok yang berada di belakang VAR, kecurigaan patut ditujukan pada mereka. Sosok tersebut adalah Sivakorn Pu Udon, wasit asal Thailand. Diduga sosok inilah yang mendorong Nasrullo mengubah keputusannya.
Hal ini dikuatkan oleh soha.vn, salah satu media Vietnam yang rajin mengulas sepak bola Indonesia.
"Kedua wasit VAR asal Thailand tersebut cukup lama menasihati wasit utama, kemudian wasit utama memutuskan untuk memantau tayangan ulang dan memberikan penalty 11m kepada Qatar," tulis soha.vn pada Selasa (16/4/2024).
Hal ini memang terlihat saat Nasrullo terdiam beberapa saat melakukan komunikasi. Setelah itu dengan memberi tanda video, dia pun berlari ke arah VAR dan mencermatinya. Tak lama kemudian, Keputusan sang penagadil pun berubah.
Keputusan ini jelas tidak bisa diterima oleh kubu Indonesia. Sebab dalam adegan tersebut Rizky Ridho tampak tidak bermaksud menjatuhkan Salem yang ada di belakangnya. Dari Gerakan yang dilakukan, semua itu tampak nyata.