Di sisi lain, abad 21 yang mengusung kemajuan peradaban, menginginkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih implementatif dan modern. Pemimpin dituntut harus mampu adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja yang berlangsung dinamis.Â
Keberhasilan seorang pemimpin dalam memimpin organisasi tidak diukur dari seberapa lama ia memimpin, namun dari seberapa produktif ia berusaha dan meraih prestasi maksimal bagi kesejahteraan bersama.Â
Kepemimpinan yang baik dan efektif adalah model kepemimpinan yang bisa membawa arah organisasi dan wilayah kewenangannya berdasarkan asas-asas manajemen abad 21 serta dapat memberikan kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat dan bawahannya.Â
Kualitas kepemimpinan dalam proses perubahan yang sedang berlangsung seperti saat ini tidak boleh terjebak hanya pada fungsi memberi nasehat, memberi perintah dan memberi mandat pada bawahannya, tetapi lebih pada bagaimana memberi visi, misi, dan tujuan organisasi secara jelas dan komprehensif kepada seluruh elemen organisasi (Sunarta, 2006: 60).Â
Dalam pemerintahan abad 21 sekarang ini, hal tersebut sejatinya dapat diwujudkan melalui kehadiran sosok pemimpin visioner yang berjiwa gov-preneurship.
Sebelumnya, apa yang sama dari Lee Kuan Yew, Steve Jobs, dan Larry Page? Jawabannya adalah mereka sama-sama memiliki jiwa yang 'visioner'. Hal itulah yang membuat mereka bisa berhasil memimpin perusahaan besar hingga sebuah negara yang multikultural.Â
Kepemimpinan visioner (visionary leadership) sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengomunikasikan, menyosialisasikan, mentransformasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi dan stakeholders (pemangku kepentingan) yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus dicapai melalui komitmen semua elemen.Â
Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh pemimpin beserta para rakyat dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Kartanegara dalam  Sonedi, 2013: 6).Â
Seorang pemimpin yang visioner biasanya cenderung berpikir kreatif demi masa depan organisasi (wilayah) yang ia pimpin. Hal itu sejalan dengan pandangan bahwa kepemimpinan adalah  usaha  mengangkat visi  kelompok  ke level  yang  lebih  tinggi, meningkatkan kinerja mereka ke tingkat yang lebih baik, serta membangun kompetensi mereka melampaui batas-batas yang biasa (Peter F. Drucker dalam Allo, 2017: 4).Â
Oleh karena itu, seorang pemimpin visioner dinilai lebih mampu dalam menciptakan visi dan tujuan yang jelas berkenaan dengan pemahaman tentang masa depan yang lebih mantap dan usaha-usaha dalam peningkatan mutu yang lebih terarah.Â
Pemimpin visioner memiliki kapabilitas yang mumpuni dan cocok diterapkan dalam upaya menghadirkan pemimpin yang ideal. Beragam kemampuan pemimpin visioner ialah di antaranya:Â