"Sampean sekeluarga harus segera pindah! Rumah ini bukan tempat yang aman untuk kalian sekeluarga."
Bapak itu pamit pulang setelah meminum kopinya. Sementara Darto masih memikirkan kata-kata bapak itu, apakah mereka harus pindah secepat itu? Darto masih bingung untuk mengambil keputusan. Halimah tidak bisa tidur memikirkan semuanya, apalagi tentang genderuwo penunggu pohon mangga itu. Ia takut, jika nanti keselamatan keluargamya terancam. Halimah harus segera membujuk suaminya, untuk pindah dari kontrakan itu secepatnya.
***
"Nduk, pagi begini sudah bangun ya?"
"Nggeh Pak, bapak sedang memetik mangga?"
"Ya, ini buat keluargamu!" bapak itu menyerahkan satu kantung plastik berisi mangga.
"Wah terimakasih pak, perkenalkan saya Halimah istrinya Darto, kami tinggal di rumah itu."
"Oh begitu, namaku Pak Sugimin pemilik kebun mangga ini."
"Ya pak, mau mampir ke rumah?"
"Tidak perlu Nduk, bapak mau pulang dulu, permisi!"
"Nggeh Pak."