Mohon tunggu...
Agus Nurihsan
Agus Nurihsan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMART Ekselensia Indonesia

Ilmu ibarat hewan buruan, dan tulisan ibarat tali pengikatnya ( Qaul Imam Syafi'i)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Enam Tips Jitu bagi Guru agar Pelaksanaan Pembelajaran Tidak Gaduh

9 Januari 2024   16:40 Diperbarui: 15 Januari 2024   21:11 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

Saat memberikan pembelajaran kepada para peserta didik di kelas, para guru  tentu sangat mendambakan setiap pembelajaran yang dilaksanakannya berjalan kondusif. Dengan Pembelajaran yang kondusif,  peluang tercapainya  target pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya akan berhasil didapatkan, karena peserta didik mengikuti seluruh fase pembelajaran dengan keterlibatan penuh dan antusiasme yang tinggi,  

Untuk mendapatkan atmosfer kelas yang kondusif ini tentu saja diperlukan keterampilan dari guru dalam mengkrit iklim pembelajaran. Guru harus memiliki kecakapan manajemen kelas sehingga para siswa dapat mengikutinya dengan senang hati.

Iklim pembelajaran yang kondusif perlu dipersiapkan dan direkayasa dengan penuh perencanaan. Untuk itu guru perlu mengasah keterampilan mengajar serta terus belajar bagaimana mengorkestra para peserta didik sehingga mereka dapat mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh guru, sesuai dengan skenario pembelajaran yang terdapat dalam lesson plan. Dengan demikian kondisi kelas akan menjadi efektif untuk pembelajaran,

Apa sebenarnya yang membuat kelas menjadi tidak kondusif untuk belajar?.

Yang membuat kelas tidak kondusif saat pembelajaran berlangsung adalah dikarenakan timbulnya  kegaduhan yang tidak dikehendaki guru. Kegaduhan sebenarnya tidak menjadi masalah selagi itu merupakan setingan dari guru yang merancang pembelajaran sedari awal. Seperti yang dilakukan guru-guru dalam memberikan games-games pembelajaran yang menghendaki kelas menjadi  gaduh, Kegaduhan yang demikian adalah salah satu indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran. Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan asyik, ceria, meskipun diselingi candaan, pekikan sehingga timbul kegaduhan. Kegaduhan yang dipermasalahkan dalam konteks ini adalah kegaduhan  yang tidak diharapkan karena tidak ada dalam setingan pembelajaran.

baca juga:  Pembelajaran Fisika Metode Roll Play                                                    

Apa saja yang membuat para peserta didik  gaduh  saat pembelajaran berlangsung?

Beberapa faktor yang membuat para peserta didik gaduh yang tidak diharapkan saat pembelajaran berlangsung adalah;

  • Kurangnya faktor pendukung perangkat pembelajaran seperti  media pembelajaran,  alat tulis yang tidak mencukupi,  dan perangkat audio visual tidak dipersiapkan dengan baik sehingga peserta didik perhatiannya menjadi terganggu.
  • Metoda mengajar yang cenderung monoton dalam  setiap pertemuan. Guru perlu melakukan inovasi metode mengajar, hindari pengajaran metode konvensional(bentuk ceramah) yang terus menerus agar peserta didik tidak boring dan menjadi kurang perhatian terhadap pembelajaran yang diikutinya. Ingat, bahwa peserta didik memiliki tipikal gaya belajar yang berbeda-beda, ada yang visual(senang dgn tampilan), auditori(senang mendengarkan), dan kinestetik(senang bergerak). Pembelajaran yang menggunakan audio visual dan melibatkan aneka gerakan dalam bentuk games atau bermain peran (roll play) bisa dihadirkan dalam pembelajaran.
  • Guru tidak memberikan AMBAK (apa manfaat bagiku) di awal pembelajaran sehingga peserta didik tidak mengetahui pentingnya mempelajari materi tersebut bagi dirinya dalam kehidupannya.
  • Guru tidak terbiasa melakukan refleksi pembelajaran bersama para peserta didik. Refleksi  pengajaran penting dilakukan agar siswa bisa terlibat memberikan masukan kepada guru bagaimana pembelajaran yang diharapkan siswa.   

Efek dari para peserta didik melakukan kegaduhan  yang tidak diharapkan adalah konsentrasi belajar mereka  menjadi tidak fokus. Selain itu juga akan membuat bapak ibu guru menjadi jengkel, terpancing untuk marah, yang pada gilirannya akan menyita waktu, habis untuk ngomentari para peserta didik. Pada kondisi tertentu psikologis belajar siswa akan menjadi terganggu, tertekan, sehingga sulit menarik minat siswa terhadap pelajaran tersebut di pembelajaran-pembelajaran berikutnya.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Tips jitu  agar pelaksanaan pembelajaran tidak gaduh 

Berbagi pengalaman memberikan pembelajaran selama ini, berikut, enam tips jitu  yang bisa bapak ibu guru lakukan di kelas agar pelaksanaan pembelajaran tidak gaduh, kondusif, untuk belajar ;

Pertama, Buat kontrak belajar dengan peserta didik.

Kontrak belajar merupakan tindakan preventif yang dilakukan oleh guru untuk menjaga kondusifitas belajar. Pada saat pertama kali bapak ibu guru memulai pembelajaran, lakukan lah kontrak belajar atau kesepakatan belajar dengan para peserta didik. Kontrak  belajar ini sangat efektif untuk mengendalikan kondusifitas belajar agar tidak gaduh saat pembelajaran berlangsung. 

Caranya, luangkan sekitar beberapa menit sebelum pembelajaran dilaksanakan (baiknya dari awal belajar tahun ajaran baru) guru dan peserta didik melakukan kesepakatan belajar terkait dengan sikap-sikap, adab-adab , tatakrama atau perilaku yang perlu dijaga komitmennya dalam setiap pembelajaran. Beberapa contoh kontrak belajar yang dilakukan antara guru dan para peserta didik diantaranya;

Saat guru masuk kelas, para peserta didik sudah harus berada di dalam kelas dalam keadaan siap belajar. Jika dilanggar, ada konsekuensinya, misalnya siswa yang datang terlambat (biasanya sistim moving class) harus mengucapkan permohonan maaf di depan kelas dengan posisi kedua telapak tangannya menempel di dada sebagai tanda penghormatan kepada seluruh yang hadir di kelas dilanjutkan dengan berdoa.

Tidak mengobrol dengan temannya saat pembelajaran berlangsung. Konsekuensi yang melanggar maka peserta didik harus maju ke depan kelas untuk bernyanyi di depan kelas.

Jika kedapatan tidur di kelas saat berlangsung pembelajaran maka yang melanggar akan diingatkan untuk  berdiri lalu berjalan mengitari kelas untuk menghilangkan kantuknya selam 2 putaran.

Dan contoh kontrak belajar lainnya

Kesepakatan belajar ada baiknya diajukan datang dari para peserta didik  bukan dari guru namun guru tetap bisa memberikan penyempurnaan terhadap usulan mereka. Caranya, guru memancing pertanyaan kepada mereka dengan mengajukan pertanyaan "Siapa diantara kalian yang ingin mengusulkan kesepakatan belajar?", Hal ini dilakukan agar membuat peserta didik  komitmen terhadap apa yang disepakatinya.

baca juga: Enam Tips Sederhana Mengajari Anak Usia Dini Agar Pintar Membaca 

Kedua, buat display aturan kelas.

Kontrak belajar yang dibuat ada baiknya didokumentasikan dalam bentuk display dan menjadi bagian aturan kelas. Display aturan kelas dibuat dengan tujuan untuk dibaca para peserta didik kemudian diinternalisasi dan diimplementasikan oleh seluruh peserta didik. Visualisasi aturan kelas ini bisa dibuat bersama antara guru dan para peserta didik untuk menumbuhkan rasa bertanggung jawab atas aturan yang telah dibuatnya, untuk itu perlu  ditandatangani oleh perwakilan peserta didik sebagai bentuk komunike bersama. Jika ada pelanggaran yang terjadi di kelas, guru tinggal menunjuk ke display aturan kelas yang terpampang dan meminta kembali komitmennya dari peserta didik.

Ketiga, persiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum memulai pembelajaran.

Banyak peserta didik yang melakukan kegaduhan saat pembelajaran dikarenakan guru tidak melakukan persiapan secara matang apa yang harus dilakukan para peserta didik saat mengikuti pembelajaran. Jika guru menyiapkan dengan baik, Insya Allah tidak akan terjadi kegaduhan di kelas. Jadi, jauh-jauh hari sebelum memulai pembelajaran guru harus menyiapkan segala sesuatunya terutama Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) atau lesson plan. Disamping itu juga apa-apa yang ada di dalam RPP perlu ada pengadaan misalnya menyiapkan media pembelajaran, metode pengajaran yang akan dilakukan, melakukan latihan teknik mengajar, menyiapkan soal-soal, obyek-obyek materi, tempat-tempat dan personal-personal yang akan diakses dan lainnya yang dibutuhkan saat pembelajaran.

Keempat, memberikan games belajar.

Sediakan waktu untuk bermain games bersama para peserta didik, games bisa dilaksanakan maksimal selama 10 menit. Tujuannya adalah untuk relaksasi, mengurangi tingkat stress pada peserta didik saat belajar. Games bisa dilakukan untuk materi-materi tertentu yang membutuhkan penyegaran dalam penyampaiannya. Games tidak direkomendasikan di setiap pertemuan pembelajaran. Kecuali games yang ada hubungannya dengan konteks pembelajaran pada saat itu. Games-games belajar banyak terdapat di internet, bapak ibu guru bisa mendownloadnya atau bisa menerapkan dari hasil  pelatihan-pelatihan yang diikuti.

Kelima, gunakan kata kunci dan yel-yel untuk refresh suasana.

Saat suasana gaduh karena dinamika  kelas kurang terkontrol, guru bisa merefresh suasana kelas dengan panggilan kata kunci dan yel-yel. Misalnya;

Guru mengatakan kata kunci, "bersiiap...!, peserta didik  menjawab "siiap!", dengan posisi badan duduk  tegap tidak keluar suara, dengan tepuk "ikan kembuung", peserta didik menjawab "hap" dengan tidak mengeluarkan suara lagi.

Guru memanggil dengan kata 'hai' dijawab oleh peserta didik dengan kata 'hallo', lalu semua peserta didik diam, pembelajaran baru dilanjutkan

Guru mengatakan kata 'merah' peserta didik  menjawab dengan tepuk tangan sekali, guru mengatakan kata 'hijau' peserta didik menjawab dengan tepuk tangan dua kali dan seterusnya.

Untuk mengembalikan kondisi belajar agar kondusif kembali  bisa juga (memanggil kembali) yel-yel kelas yang sudah dibuat. Yel-yel dibuat oleh para peserta didik saat dibentuknya kelompok-kelompok belajar siswa. Direcall  kembali saat kelas kurang kondusif. Misalnya guru teriak" mana yel-yelnyaaa...!," para siswa spontan menjawab " fisika fisika fisika ugh!!!... Cara ini efektif menghentikan suasana kelas yang gaduh. Para peserta didik akan berhenti dari kegaduhannya yang kemudian guru segera masuk pada langkah pembelajaran selanjutnya.

Keenam, buat afirmasi untuk para siswa.

Afirmasi adalah pernyataan positif buat sugesti ke dalam pribadi kita. Siswa bisa diajarkan untuk menanamkan sugesti positif kepada dirinya. Guru bisa meminta satu persatu siswa untuk menyampaikan afirmasi. Sangat baik jika penerapan afirmasi ini berhubungan dengan konteks belajar pada saat itu. Misalnya, guru bertanya, "sebutkan sebuah kata yang bisa kalian dapatkan dari pembahasan materi pelajaran mengenai pahlawan diponogoro ini?," berikutnya, tiap -- tiap siswa dapat menyampaikan satu kata afirmasi. Seorang siswa yang bernama asep umpamanya menjawab satu kata"jujur pak...", setelah itu guru bisa melanjutkan dengan pertanyaaan, "mengapa kamu memilih kata jujur sep,,,?" asep menjawab , "karena jujur adalah sifat dari seorang pahlawan yang bernama diponogoro, dia dipercaya oleh banyak orang pak, sehingga layak dipandang sebagai pahlawan." Selanjutnya gurunya bisa memberikan apresiasi " bagus sekali asep ini..., yuk kita kasih applaus buat asep"... demikian seterusnya dan seterusnya. Pemberian afirmasi kepada para peserta didik dimaksudkan untuk menanam sikap-sikap positif kepada mereka yang pada girlirannya melekat dan membudaya dalam perilaku belajar mereka   sehingga kondusifitas pembelajaran yang diharafkan terus berjalan dengan baik.

baca juga: Belajar Jadi Pemain Sejati kepada Khabib Nurmagomedov

Demikian enam tips jitu cara mengendalikan kelas agar tidak gaduh saat pembelajaran berlangsung,. Dengan suasana belajar yang kondusif, target belajar akan tercapai, guru akan merasa puas setelah memberikan pembelajaran. Namun sebaliknya bapak ibu guru dapat merasakan bagaimana tekanan yang dihadapi berikut ketidakpuasannya, jika para peserta didik banyak yang gaduh saat pembelajaran berlangsung. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun