Mohon tunggu...
Agus Netral
Agus Netral Mohon Tunggu... Administrasi - Kemajuan berasal dari ide dan gagasan

Peneliti pada YP2SD - NTB. Menulis isu kependudukan, kemiskinan, pengangguran, pariwisata dan budaya. Menyelesaikan studi di Fak. Ekonomi, Study Pembangunan Uni. Mataram HP; 081 918 401 900 https://www.kompasiana.com/agusnetral6407

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kemajuan Program Angkasa Luar China dan Indonesia

16 Juni 2021   21:11 Diperbarui: 16 Juni 2021   21:25 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zhurong, robot penjelajah yang mendarat di Mars - tribunnewswiki.com

Dikutip dari suara.com, bidang pandang yang luas dari Xuntian memungkinkan teleskop untuk mengamati hingga 40 persen langit selama sepuluh tahun menggunakan kamera besar 2,5 miliar piksel.

Secara khusus, teleskop akan mengorbit Bumi bersama dengan stasiun luar angkasa China dan akan dapat berlabuh secara berkala dengan awak kapal di masa depan.

Begitulah China mengejar ketertinggalannya dalam bidang antariksa, yang bisa mengejar prestasi Amerika Serikat dan Rusia hanya dalam waktu 4 dekade.

Kemajuan program antariksa Indonesia

Indonesia sebagai sebuah negara sedang berkembang sudah diprediksi oleh berbagai Lembaga Kajian akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia di masa mendatang.

Salah satunya adalah perusahaan konsultan PwC (Price waterhouse Coopers) yang berkantor pusat di London. Dalam Laporannya berjudul; "The Long View: How will the global economic order change by 2050?", yang dibuat pada Februari 2017, PwC memproyeksikan dinamika PDB secara global termasuk Indonesia dari tahun 2016 sampai 2050. Dalam analisis itu, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi 5 besar dunia.

Pada tahun 2016 Indonesia ditempatkan pada posisi 8 dalam hal PDB secara global dibawah China, Amerika Serikat, India, Japan, Germany, Russia, dan Brazil.

Kemudian pada tahun 2030, Indonesia diprediksi melesat naik ke posisi 5 dibawah China, Amerika Serikat, India, dan Japan. Dan pada tahun 2050 Indonesia bahkan diproyeksi naik lagi menjadi 4 besar ekonomi global setelah China, India, dan Amerika Serikat.

Dengan pencapaian itu seandainya betul terjadi, maka tentu saja harus nyambung dengan kemampuan Indonesia dalam bidang penjelajahan ruang angkasa. Sehingga Indonesia pada ulang tahunnya yang ke-100, yaitu pada tahun 2045 nanti, seharusnya paling tidak sudah bisa menjelajah bulan, sebagaimana China, India, dan Amerika Serikat.

Akan tetapi menurut Kepala LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc, dalam wawancaranya di kanal youtube dengan detik.com, mengemukakan bahwa sebelum Indonesia berultah yang ke-100, tahun 2045, Lapan hanya mampu menargetkan bisa membuat roket, bisa membuat satelit dan meluncurkan satelit sendiri dari bumi Indonesia. Dan itu sebagaimana sudah ditetapkan pada dokumen Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan tahun 2016-2040, yang merupakan Perpres 45 tahun 2017.

Dan dalam Perpres itu, memang tidak ada kalimat “bisa menjelajah bulan”, sehingga Indonesia sebelum ultah RI ke-100 nantinya, hanya ingin seperti yang dicapai oleh India sekarang ini. Dengan demikian tambahan waktu yang 25 tahun kedepan ini hanya agar bisa seperti India. Sepertinya tidak cocok dengan prestasinya sebagai 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia, seandainya prediksi itu benar terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun