Mohon tunggu...
Agus Netral
Agus Netral Mohon Tunggu... Administrasi - Kemajuan berasal dari ide dan gagasan

Peneliti pada YP2SD - NTB. Menulis isu kependudukan, kemiskinan, pengangguran, pariwisata dan budaya. Menyelesaikan studi di Fak. Ekonomi, Study Pembangunan Uni. Mataram HP; 081 918 401 900 https://www.kompasiana.com/agusnetral6407

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Keberhasilan Thailand dalam Mengembangkan Durian

2 Juli 2020   07:54 Diperbarui: 2 Juli 2020   08:05 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk tahun anggaran 2020 misalnya, APBN memberikan THR pada ASN sebesar  Rp 29,382 triliun, maka tahun 2021 yang akan datang cukup diberikan setengahnya saja dari jumlah itu kemudian setengahnyya (14,5 triliun) untuk pengadaan bibit buah.

Kemudian APBDes juga dibebankan masing-masing desa sekitar 100 juta untuk 80 ribu desa di seluruh Indonesia, sebagai anggaran untuk pengadaan bibit. Demikian pula kabupaten dan provinsi sesuai dengan jumlah dan kemampuan APBDnya yaitu dari 1 milyar sampai 100 milyar untuk pengadaan bibit.

Sepertinya ini tidak sulit kalau Presiden niat dan mau melaksanakannya. Dan dampaknya setelah 5 tahun kedepan akan luar biasa, Indonesia akan makmur, sehingga tidak perlu menunggu tahun 2045 untuk Indonesia maju. Apalagi kalau dana puluhan triliun untuk bibit itu dianggarkan selama 5 tahun berturut-turut.

Penggalangan dana untuk pengadaan bibit buah

Selain dari APBN, APBD dan APBDes, pendanaan untuk pengadaan bibit buah bisa juga dengan mengerahkan CSR yang berasal dari BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. Termasuk juga dari perorangan untuk digerakkan ikut menyumbang, sebagaimana untuk dana penanggulangan virus corona atau covid 19. Karena ‘virus’ kemiskinan juga termasuk sangat berbahaya.

Persiapan penerima bantuan bibit

Selama ini kegagalan dalam pemberian bantuan bibit kepada petani adalah karena ketidaksiapan penerima. Akibatnya bibit sering asal tanam, tidak mengindahkan prosedur dan tekhnis bdidaya yang seharusnya. 

Lalu bisa disebabkan juga karena waktu pemberian bantuan yang tidak tepat, misalnya di akhir musim hujan atau pada waktu musim panas, jelas tanaman tidak akan bisa tumbuh baik kalau tidak cukup air. Termasuk juga karena bibit yang diberikan terlalu kecil yaitu ketinggian hanya 10 sampai 20cm.

Untuk model bantuan yang diusulkan disini, seharusnya petani sudah siap menerima bantuan sebelum bantuan diterima. Yang pertama adalah petani diminta mengusulkan atau mendaftar jumlah bibit yang dibutuhkan untuk lahannya kepada petugas atau ke pemerintah desa. 

Sesuai dengan jumlah yang diminta itu sebelumnya sudah dipersiapkan lubang tanam dengan kedalaman 60 cm dan diameter 60 cm. Dan disebelahnya juga sudah siap pupuk kandang dan pupuk kompos. 

Kemudian ketersediaan sumber air untuk penyiramannya di musim panas, karena durian sangat tergantung dengan keberadaan air. Untuk memastikan sudah tersedia itu maka harus dibuat Surat Pernyataan tentang keberadaannya yang mengetahui Kadus ataupun Kades.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun