Namun, di momen-momen tak terduga seperti hari ini, keadaan seakan memberikan hadiah langsung kepada siapa pun yang kebetulan melintas.
Keberadaan pohon mangga Kebembem ini juga sebagai upaya "Melestarikan Ekosistem Daratan." Pohon ini adalah bagian dari upaya melestarikan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah.Â
Selain itu, pohon ini juga mendukung "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab," karena buahnya dimanfaatkan secara bijaksana tanpa merusak lingkungannya. Dengan menjaga pohon ini, kami juga mendidik siswa untuk menghargai alam dan hidup selaras dengan lingkungan, langkah kecil namun berarti menuju keberlanjutan.
Kistimewaan Mangga Kebembem
Mangga Kebembem ini memang istimewa. Ukurannya ideal, rasanya manis sempurna, dan teksturnya lembut. Namun, yang paling menonjol adalah aromanya yang harum yang begitu khas, menarik perhatian siapa saja yang melewati pohonnya.Â
Buah ini cocok untuk dibuat jus, es buah, atau bahkan dinikmati langsung. Saya sempat berpikir, jika aroma mangga ini diawetkan, ia bisa menjadi parfum mobil alami yang menyegarkan.
Saya tidak tahu siapa yang pertama kali menanam pohon ini. Namun, keberadaannya telah menjadi bagian dari cerita sekolah kami. Pohon ini menjadi peneduh dikala panas menerpa, juga memberikan buah yang menyegarkan.Â
Di bawah pohon inilah banyak cerita tercipta mulai dari siswa yang berlomba-lomba mendapatkan buah, hingga tim kebersihan yang tersenyum bahagia setiap kali menemukan buah segar matang yang berserakan di pagi buta.
Refleksi di Tengah Hujan
Hujan terus turun, membasahi halaman sekolah. Saya melanjutkan langkah menuju masjid dengan mangga Kebembem di tangan.Â