Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apakah Ikan Kaleng Layak Menjadi Menu Program Makan Bergizi Anak Sekolah?

14 November 2024   04:30 Diperbarui: 14 November 2024   07:47 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surstrmming ikan kaleng khas Swedia.(Dok. Thelocal.se/Ralf Bergman/TT) via Kompas.com

Pertimbangan dan Kekhawatiran

Meskipun memiliki kelebihan, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebagai orang tua dalam hal pemberian ikan kaleng secara rutin pada anak-anak:

1. Kandungan Merkuri pada Ikan Tertentu

Beberapa jenis ikan terutama tuna, mungkin mengandung kadar merkuri dalam jumlah tertentu. Merkuri adalah logam berat yang dapat berbahaya jika terakumulasi di dalam tubuh, terutama pada anak-anak. 

Meskipun ikan sarden lebih rendah kandungan merkurinya, pemerintah perlu memastikan bahwa ikan kaleng yang disediakan bebas dari risiko kesehatan ini.

2. Kadar Garam dan Pengawet yang Tinggi

Beberapa ikan kaleng terutama yang dibumbui atau diasinkan, mengandung kadar garam yang cukup tinggi. Kelebihan garam tidak baik untuk kesehatan jangka panjang, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap masalah tekanan darah atau masalah kesehatan lainnya.

3. Preferensi Rasa Anak-anak

Tidak semua anak suka dengan rasa ikan kaleng yang terkadang beraroma kuat atau memiliki tekstur yang berbeda dari ikan segar. Jika anak-anak merasa enggan makan karena rasa, program ini bisa kurang efektif dalam mendukung asupan gizi mereka.

Alternatif untuk Variasi Gizi

Program makan bergizi gratis yang melibatkan ikan kaleng bisa semakin baik jika diimbangi dengan variasi sumber protein dan nutrisi lainnya. Beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan diantaranya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun