Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

UN Perlukah Dilanjutkan atau Dihapuskan?

13 November 2024   11:16 Diperbarui: 13 November 2024   11:27 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Standar Nasional yang Konsisten

UN menawarkan standar yang sama untuk siswa di seluruh Indonesia. Dengan adanya UN, setiap sekolah di daerah mana pun diharapkan mampu memberikan pendidikan yang mengarah pada pencapaian kompetensi yang setara. Standar ini penting untuk melihat kemampuan siswa secara nasional dan memastikan pemerataan kualitas pendidikan di berbagai daerah.

2. Motivasi Akademik untuk Siswa

Bagi sebagian siswa, UN dapat menjadi motivasi tambahan untuk belajar lebih giat dan disiplin. UN juga memberi perasaan keberhasilan akademik yang nyata ketika siswa mampu mencapai target nilai tertentu, sehingga dapat memacu semangat belajar.

3. Alat Evaluasi Bagi Kebijakan Pendidikan

Data yang diperoleh dari hasil UN bisa digunakan sebagai basis untuk kebijakan pendidikan yang lebih baik. Pemerintah dapat mengidentifikasi daerah-daerah dengan performa rendah dan merumuskan program peningkatan mutu di daerah-daerah tersebut.

4. Meningkatkan Kedisiplinan dan Peran Guru

Adanya UN memberikan peran lebih besar kepada guru dalam mempersiapkan siswa menghadapi ujian. Guru menjadi lebih berperan dalam penegakan kedisiplinan belajar dan pembinaan siswa. Siswa pun cenderung lebih menghargai pengajaran guru karena UN dianggap sebagai alat evaluasi resmi.

Kekurangan Pelaksanaan Ujian Nasional

1. Tekanan Psikologis bagi Siswa

Salah satu kritik terbesar terhadap UN adalah tekanan besar yang ditimbulkannya bagi siswa. Banyak siswa mengalami kecemasan dan stres yang berlebihan akibat ketakutan akan kegagalan. Hal ini diperparah oleh harapan tinggi dari pihak orang tua dan sekolah, yang kerap kali mengabaikan kondisi psikologis siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun