2. Pindah ke Gigi Rendah (Engine Brake)
Jika masih memungkinkan, segera pindahkan ke gigi terendah (gigi 1 atau 2) untuk memperlambat laju kendaraan. Engine brake ini adalah cara untuk menahan kecepatan kendaraan secara mekanis dan membantu mengurangi ketergantungan pada rem utama.
3. Hindari Lajur Kanan dan Jangan Melewati Kendaraan Lain
Ketika rem blong, tetaplah berada di lajur kiri atau di bahu jalan, jika memungkinkan. Meskipun mungkin ada godaan untuk beralih ke lajur kanan untuk menghindari kendaraan di depan, ini berisiko besar karena bisa menyebabkan kecelakaan yang lebih parah, mengingat kendaraan di lajur kanan biasanya melaju lebih cepat.
4. Gunakan Rem Tangan sebagai Upaya Terakhir
Rem tangan biasanya tidak dirancang untuk menghentikan kendaraan besar di kecepatan tinggi, tetapi dalam situasi darurat, ini bisa menjadi pilihan terakhir untuk mencoba memperlambat truk. Pengemudi harus berhati-hati, karena penggunaan rem tangan di kecepatan tinggi bisa menyebabkan roda terkunci dan truk terguling.
5. Bunyikan Klakson dan Lampu Hazard untuk Memperingatkan Pengendara Lain
Saat rem blong, peringatan kepada pengendara lain sangat penting. Membunyikan klakson secara terus-menerus dan menyalakan lampu hazard dapat memberi sinyal kepada pengendara lain untuk segera menjauh dan memberi ruang. Peringatan ini bisa membantu meminimalisir dampak kecelakaan.
6. Pilih Jalur Teraman untuk Menghentikan Truk
Jika tidak ada jalur darurat yang tersedia, pengemudi harus mencoba mengarahkan truk ke jalur teraman. Memilih jalur yang lebih sepi, seperti bahu jalan atau area yang tidak ada kendaraan, bisa membantu mengurangi risiko cedera pada pengendara lain. Jika terpaksa, pengemudi juga bisa memilih area yang lembut, seperti rerumputan atau gundukan tanah, untuk memperlambat laju kendaraan.
Persiapan untuk Mencegah Rem Blong