Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menurunnya Angka Pernikahan di Indonesia: Mengapa Generasi Muda Menunda Menikah dan Apa Dampaknya bagi Masa Depan Populasi?

6 November 2024   21:17 Diperbarui: 6 November 2024   21:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kesadaran untuk Kembali Pada Norma Agama

Menikah itu adalah ibadah, itu yang dulu saya jadikan patokan utama ketika menepis keraguan untuk menikah disamping dorongan usia yang semakin bertambah dan keinginan untuk mendapat keturunan.

Akhirnya saya memutuskan menikah meski dalam kondisi belum sepenuhnya siap secara pribadi. Namun ternyata kemandirian itu datang dengan sendirinya disertai usaha dan tarekah tentunya, seiring usia pernikahan kami berlangsung.

2. Pemberian Insentif untuk Keluarga Muda

Untuk mendorong anak muda menikah dan membangun keluarga, pemerintah bisa mempertimbangkan pemberian insentif bagi pasangan muda. Hal ini sudah diterapkan di beberapa negara dengan memberikan tunjangan keluarga, potongan pajak, subsidi perumahan, dan bantuan lainnya yang meringankan beban pasangan muda.

3. Meningkatkan Kesadaran tentang Kemandirian dalam Pernikahan

Banyak yang merasa harus benar-benar mandiri sebelum menikah, padahal kemandirian dan kesiapan bisa tumbuh seiring perjalanan pernikahan itu sendiri. Memberikan pemahaman dan perspektif baru kepada generasi muda bahwa pernikahan adalah perjalanan untuk tumbuh bersama dapat membantu mengurangi beban psikologis tentang kesiapan sempurna.

4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung Kehidupan Keluarga

Perusahaan juga dapat berperan dengan menciptakan budaya kerja yang lebih ramah keluarga, seperti memberikan cuti melahirkan yang memadai, jam kerja fleksibel, dan kemudahan bagi pasangan muda untuk membangun keluarga tanpa harus mengorbankan karier mereka.

Penutup

Penurunan angka pernikahan di Indonesia bisa jadi merupakan awal dari perubahan besar dalam struktur populasi kita di masa depan. Jika kita melihat pada negara-negara maju, ada risiko bahwa tren ini dapat berlanjut dan berkontribusi pada rendahnya angka kelahiran dan bahkan, pada akhirnya, penurunan populasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun