Tantangan-tantangan di atas berdampak besar pada keberlangsungan industri tekstil dalam negeri. Banyak produsen, terutama skala kecil dan menengah, terpaksa menutup usaha mereka karena tidak mampu bersaing.Â
Kondisi ini berdampak pada sektor ketenagakerjaan, mengingat industri tekstil dan garmen merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.
Industri yang seharusnya menjadi pilar perekonomian justru mengalami kemunduran, yang pada gilirannya mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang bergantung padanya.
Upaya untuk Bertahan dan Meningkatkan Daya Saing
Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, beberapa perusahaan besar seperti PT. Sritex masih berupaya untuk bertahan.
Pemerintah pun masih berusaha supaya Sritex bangkit kembali, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini tentunya harus terus berinovasi dan mencari peluang di pasar internasional.Â
Dengan mengandalkan produk berkualitas tinggi, efisiensi produksi, dan adopsi teknologi digital, perusahaan besar seperti Sritex diharapkan untuk tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.
Kesimpulan
Industri tekstil Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, namun tantangan dari membanjirnya produk impor, tingginya biaya produksi, dan ketatnya persaingan global membuat industri ini berada di bawah tekanan berat.Â
Dukungan kebijakan yang tepat dari pemerintah dan kesadaran konsumen untuk mendukung produk lokal dapat menjadi kunci agar industri tekstil Indonesia dapat kembali bangkit dan bersaing di pasar global.Â
Pada akhirnya sinergi antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga keberlangsungan industri tekstil nasional yang telah lama menjadi kebanggaan bangsa.