Meskipun langkah ini membuka akses pasar ekspor bagi produk Indonesia, di sisi lain hal ini membuat produk tekstil impor semakin murah dan mudah dijangkau oleh konsumen dalam negeri.Â
Konsekuensinya, industri tekstil nasional harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya di dalam negeri.
3. Tingginya Biaya Produksi di Dalam Negeri
Salah satu faktor yang membuat produk tekstil lokal sulit bersaing adalah tingginya biaya produksi di Indonesia.
Mulai dari bahan baku, energi, upah tenaga kerja, hingga biaya logistik, semuanya relatif mahal dibandingkan negara-negara produsen tekstil lainnya seperti Bangladesh, Vietnam, dan China.Â
Bahkan kenaikan upah minimum dan biaya listrik turut menambah beban biaya produksi.
Kondisi ini memaksa produsen untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar dapat menutupi biaya, yang sayangnya membuat produk lokal semakin sulit bersaing dengan produk impor yang lebih murah.
4. Kurangnya Inovasi dan Pengembangan Produk
Beberapa pelaku industri tekstil lokal menghadapi kendala dalam melakukan inovasi dan pengembangan produk.
Keterbatasan teknologi dan sumber daya seringkali membuat produk lokal kurang beragam atau kurang sesuai dengan tren terbaru.Â
Konsumen modern cenderung mencari produk yang up to date, baik dari sisi desain maupun kualitas.