3. Peningkatan Kompetensi Guru
Kurikulum Merdeka memberi kebebasan bagi guru, tetapi ini membutuhkan peningkatan kompetensi guru dalam menyusun materi pembelajaran yang kreatif dan adaptif. Pelatihan guru secara berkelanjutan dan mendalam sangat diperlukan agar mereka siap dengan tantangan Kurikulum Merdeka.
Selain pelatihan teknis, guru juga perlu diberikan dukungan dalam penggunaan teknologi dan pengembangan soft skills seperti kepemimpinan dalam kelas dan manajemen waktu.
4. Standarisasi Minimum Nasional yang Fleksibel
Meskipun Ujian Nasional dihapus, perlu ada standar minimum nasional yang jelas tentang kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa di setiap jenjang pendidikan. Standar ini sebaiknya bersifat fleksibel dan berbasis pada indikator yang lebih holistik, seperti literasi, numerasi, keterampilan berpikir kritis, dan karakter.
Standar ini juga sebaiknya tidak membatasi kreativitas sekolah, melainkan memberi panduan yang fleksibel bagi guru dan institusi pendidikan.
5. Penekanan pada Pengembangan Karakter dan Kebudayaan
Salah satu tantangan utama Kurikulum Merdeka adalah memastikan bahwa pendidikan karakter tetap menjadi fokus, mengingat banyak sekolah yang masih kesulitan mengintegrasikan nilai-nilai moral dan budaya dalam kurikulum yang fleksibel.
Dengan adanya pemisahan kementerian pendidikan yang baru, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai budaya lokal dan nasional tetap diajarkan secara konsisten, serta mengintegrasikannya ke dalam kurikulum.
Tantangan ke Depan
Perubahan kurikulum selalu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat. Implementasi yang konsisten di seluruh daerah juga menjadi tantangan besar.