Bagaimana Baby Blues bisa disembuhkan?
Baby Blues umumnya tidak memerlukan pengobatan medis dan biasanya akan membaik dengan sendirinya ketika ibu beradaptasi dengan peran barunya dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman. Namun, jika perasaan sedih dan kecemasan berlanjut lebih dari dua minggu atau semakin parah, hal itu bisa menjadi tanda depresi pasca melahirkan (postpartum depression), yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Penting bagi ibu baru untuk mendapatkan dukungan emosional dan praktis dari orang-orang di sekitarnya selama periode ini, dan untuk berbicara dengan profesional kesehatan jika mereka merasa memerlukan bantuan tambahan.
Pengalaman Pribadi
Pada masa gadisnya, istri saya mengalami trauma saat melihat seekor anak kucing terinjak pamannya. Hal itu berimbas pada rasa takut, geli, dan perasaan semacamnya yang berlebihan ketika melihat bayi baru lahir, boneka, dan yang terutama pada anak kucing. Dia akan lari terbirit-birit ketika melihat atau mendengar suara kucing, begitu pula dia merasakan hal yang sama ketika melihat seorang bayi yang baru dilahirkan.
Sesuai judul yang saya ambil di atas "Anomali Baby Blues", inilah sebenarnya yang terjadi:
Ketika istri melahirkan anak semata wayang kami, dia mengaku tidak merasakan trauma di atas. Malah, dia merasakan perasaan yang senang luar biasa ketika melihat anak kami yang baru lahir. Artinya, bisa disimpulkan dia sembuh dari trauma di atas. Hal ini juga terjadi ketika dia melihat anak lainnya (bayi yang baru lahir).
Dia dengan penuh kasih sayang dan perhatian selayaknya seorang ibu yang menggendong anaknya dengan penuh kasih sayang. Alih-alih mengalami Baby Blues, istri saya merasakan kebahagiaan luar biasa dan kasih sayang terhadap anak kami. Ini menunjukkan bahwa setiap pengalaman melahirkan unik dan tidak semua ibu akan mengalami Baby Blues, serta bahwa perasaan negatif terkait persalinan bisa berubah menjadi positif dalam situasi yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H