Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anomali Baby Blues

15 Juni 2024   06:42 Diperbarui: 15 Juni 2024   06:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca tulisan Papa Tjiptadinata tentang Baby Blues, selain sebagai tantangan dari Kompasiana, membuat saya juga berniat menulis sekelumit tentang Baby Blues.

Apa itu Baby Blues?

Baby Blues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, cemas, atau lelah yang dialami oleh banyak ibu baru setelah melahirkan. Berdasarkan cerita yang berkembang, salah satunya adik ipar saya mengaku mengalami fenomena ini dengan merasa trauma atas rasa sakit luar biasa ketika melahirkan anak pertamanya. Sehingga, dia tidak sanggup menyusui bahkan melihat anaknya sendiri untuk beberapa minggu, sehingga harus orang lain yang melakukannya.

Siapa yang Mengalami Baby Blues?

Intinya, Baby Blues adalah perasaan sedih, cemas, atau lelah yang dialami oleh banyak ibu baru setelah melahirkan, seperti cerita adik ipar saya di atas.

Kapan Baby Blues bisa terjadi?

Perasaan ini biasanya muncul beberapa hari setelah persalinan dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu. Gejala Baby Blues meliputi:

  • Perasaan sedih atau murung: Ibu mungkin merasa lebih mudah menangis atau merasa sedih tanpa alasan yang jelas.
  • Kecemasan dan khawatir: Ibu mungkin merasa cemas tentang kemampuannya merawat bayi atau tentang perubahan dalam hidupnya.
  • Kelelahan: Kurangnya tidur dan tuntutan merawat bayi baru dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional.
  • Kesulitan tidur: Ibu mungkin mengalami kesulitan tidur, bahkan ketika bayi tidur.
  • Perubahan suasana hati: Ibu bisa merasa bahagia satu saat dan sedih pada saat berikutnya.

Mengapa Baby Blues bisa terjadi?

Baby Blues terjadi karena kombinasi berbagai faktor fisik, emosional, dan psikologis yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Berikut adalah beberapa penyebab utama:

  • Perubahan Hormonal: Setelah melahirkan, ada penurunan drastis hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu. Perubahan hormon ini dapat mempengaruhi mood dan emosi. Selain itu, hormon-hormon lain yang terlibat dalam menyusui, seperti prolaktin dan oksitosin, juga dapat mempengaruhi perasaan ibu.
  • Perubahan Fisik: Proses melahirkan itu sendiri sangat melelahkan dan menuntut fisik. Pemulihan tubuh dari persalinan memerlukan waktu dan energi. Kurangnya tidur dan kelelahan karena merawat bayi baru lahir juga berkontribusi terhadap perasaan lelah dan mood yang buruk.
  • Perubahan Emosional: Menjadi seorang ibu baru bisa menjadi pengalaman yang sangat emosional. Rasa tanggung jawab yang besar, serta perasaan cemas tentang kemampuan merawat bayi, dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Ibu baru mungkin merasa kewalahan oleh perubahan besar dalam hidup mereka dan peran baru sebagai orang tua.
  • Kurangnya Dukungan: Kurangnya dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman dapat membuat ibu merasa sendirian dan kewalahan. Isolasi sosial dan kurangnya kesempatan untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman juga dapat memperburuk perasaan sedih.
  • Pengaruh Lingkungan: Tekanan dari lingkungan, harapan sosial, dan budaya tentang bagaimana seorang ibu seharusnya berperilaku atau merasa dapat menambah stres.
  • Kondisi Medis atau Kesehatan Mental: Riwayat depresi atau gangguan kecemasan sebelumnya dapat meningkatkan risiko mengalami Baby Blues. Komplikasi selama kehamilan atau persalinan, seperti kelahiran prematur atau masalah kesehatan bayi, juga dapat berkontribusi pada perasaan cemas dan sedih.

Secara keseluruhan, Baby Blues adalah respons umum terhadap perubahan besar yang terjadi dalam tubuh dan kehidupan seorang ibu setelah melahirkan. Memahami penyebabnya dapat membantu ibu baru dan orang-orang di sekitar mereka memberikan dukungan yang tepat selama periode ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun