Mohon tunggu...
Agus Dwi Febrianto
Agus Dwi Febrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Berdasarkan Politik dan Paradigma: Tinjauan Kurikulum Pendidikan Indonesia

27 Desember 2022   04:23 Diperbarui: 27 Desember 2022   04:39 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Siklus Perkembangan Kurikulum (Baska, 2003)

Kurikulum di Indonesia terus mengalami penyempurnaan. Fokus pengembangan masing-masing kurikulum terus berubah dengan menyesuaikan situasi politik dan kondisi kenagaraan pada saat kurikulum di implementasikan. Fokus pengembangan aspek yang berbeda tersebut mencerminkan ciri khas antara kurikulum satu dengan kurikulum yang lainnya. Pada dasaranya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum menurut Beey dalam (Alhamuddin, 2014)  diantaranya; essential curriculum, potential curriculum, dan vocational curriculum. Ketiganya berkaitan dengan kompetensi peserta didik. Essential curriculum menekankan pada kompetensi dalam pemahaman materi pelajaran esensial. 

Potential curriculum menekankan pada kompetensi kepribadian, sedangkan vocational curriculum menekankan pada keterampilan prakstis yang dibutukan untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Salah satu maupun masing-masing aspek dalam model kurikulum tersebut selalu termuat dalam setiap struktur kurikulum. Sehingga pada setiap perkembangan kurikulum pasti dapat diketahui ciri khas dan perubahan. Setiap kurikulum umumnya mengalami perkembangan berdasarkan siklus, seperti yang terlihat berdasarkan gambar dibawah ini.

Gambar. Siklus Perkembangan Kurikulum (Baska, 2003)
Gambar. Siklus Perkembangan Kurikulum (Baska, 2003)

Gambar diatas menggambarkan siklus perkembangan kurikulum. Berdasarkan siklus tersebut, diketahui bahwa kurikulum dapat mengalami perubahan secara berkesinambungan mengikuti kondisi pada saat kurikulum di implementasi. Seperti yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, bahwa perubahan kurikulum dapat menyangkut beberapa aspek kompetensi, yang mana dalam hal ini menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

Peserta didik seperti apa yang ingin diciptakan melalui proses pendidikan, ditentukan oleh kurikulum yang diterapkan. Dimana perumusan kurikulum ditentukan oleh pemangku kebijakan yang syarat akan kontrol ideologi dan paradigma si pemangku kebijakan. Pergantian atau perpindahan dari satu rezim ke rezim lainnya akan mengubah fokus kurikulum pendidikan. Paradigma menentukan bagiamana cara rezim memandang pendidikan sebagai suatu pengembangan masyarakat. Sedangkan ideologi menentukan nila-nilai nasionalisme yang perlu ditanamkan dalam masyarakat melalui pendidikan, sehingga dalam hal dihasilkan struktur sosial masyarakat sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional.

Gambar pada siklus perkembangan kurikulum memuat salah satu proses perkembangan kurikulum salah satunya melalui tahap evaluasi. Pada tahap ini, dilakukan serangkaian penelitian atau observasi, yang dalam diagram digambarkan dengan tahap monitoring, yang mana tujuannya adalah untuk memantau keberhasilan dalam pelaksanaan kurikulum. Selain berdasarkan keberhasilan, perkembangan kurikulum pendidikan juga mnyangkut relevansi, apakah kurikulum yang sedang berjalan masih sesuai dengan kondisi perkembangan masyarakat. Kurikulum selalu menuntut keterbaruan yang dapat memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat (Alhamuddin, 2014). 

Kasus perubahan fokus kurikulum dapat dilihat dari perkembangan kurikulum pendidikan Indonesia dari masa ke masa. Salah satu yang mencolok dapat dilihat dari perubahan kurikulum KTSP tahun 2006 ke Kurikulum K-13 tahun 2013. Dalam kurikulum KTSP, penilaian hasil belajar didasarkan pada kurikulum institusional yang dapat disesuaikan dengan masing-masing sekolah. Sedangkan dalam kurikulum K-13, penilain difokuskan pada tahapan perkembangn individu yang menekankan pada sikap atay keterampilan.

Selain perbedaan yang mencolok antara kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013. Terdapat pula perbedaan lainnya di masing-masing kurikulum di Indonesia. Perbedaan tersebut mencerminkan ciri khas masing-masing kurikulum yang dalam implementasinya dipengaruhi oleh kondisi sistem politik dan kenegaraan. Adapun perubahan fokus atau ciri khas tersebut dapaat berubah, jenis kompetensi yang dibentuk, jenis penilaian, tujuan strategis, dan nilai-nilai nasionalisme. Perbedaan ciri-ciri dan fokus pada perkembangan kurikulum di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.

PENUTUP

Penelitian dan evaluasi merupakan proses yang saling berkesinambungan. Dimana implementasinya dapat dilakukan di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Penelitian dan evaluasi pendidikan mencoba untuk menilai keberhasilan dari pelaksanaan suatu sistem pendidikan atau program pendidikan. Biasanya sistem pendidikan ini tercermin dari kurikulum yang di implementasikan. Penelitian dan evaluasi pada bidang pendidikan menilai penyelenggaraan kurikulum pendidikan. 

Apakah pendidikan telah dilaksanakan sesuai dengan kerangka jalur yang direncakan sebelumnyaa. Pendidikan merupakan masalah yang kompleks. Karena berkaitan dengan pembentukan karakter manusia atau penyiapan sumberdaya manusia yang menjadi modal strategis bagi kemajuan negara. Selain hal tersebut, pendidikan merupakan sarana menginternalisasikan nilai-nilai nasionalisme sehinnga tercapai cita-cita bangsa dan negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun