“Ngarang.”
“Asem lu. Tapi ogah Wi, lebih baik gue ngejauh dari tuh orang.”
“Haduh, terserah lu dah, Liz.”
Mereka berdua pun beralih topik dan melanjutkan prakarya mereka yang hari ini mendapat banyak orderan itu.
Esok harinya di sekolah, anak-anak kelas 3A sudah berada di lapangan sekolah untuk melaksanakan kegiatan pelajaran olahraga. Dengan dipimpin oleh Pak Shandy yang mana adalah sang guru olahraga yang dijuluki juga sebagai diktator, anak-anak mulai melakukan senam pemanasan sebelum olahraga yang sebenarnya dimulai. You know, apa olahraga yang sebenarnya itu?
“Sekarang kalian lari keliling sekolah tiga kali, lalu jalan jongkok pas melewati pohon mangga di sana sampai ke sini, siap!” ucap Pak Shandy pada murid-murid yang dicintainya itu. Inilah, terkadang Pak Shandy memang suka membuat kejutan di setiap kegiatan olahraga, mulai dari habis lari merayap lah, rolling lah, lompat-lompat, dan sebagainya. Tapi memang wajar juga sih begitu, secara dulu Pak Shandy adalah orang militer, jadi tak heran pengajarannya juga rada bergaya militer.
“Ayo, mulai!” Pak Shandy memberi aba-aba dan anak-anak mulai berlari mengelilingi sekolahan. Lap pertama berhasil ditempuh oleh para murid, disusul Lap kedua, hingga akhirnya pada Lap ketiga para murid mulai kelelahan. Tapi sayang tantangan belum berakhir, ketika melewati pohon mangga, satu per satu murid mulai berjongkok dan berjalan dalam posisi itu hingga sampai ke finish. Yah, endingnya mereka semua langsung tersungkur dan tepar kelelahan di lantai.
“Priittt, dengar! Hari ini, Bapak akan mengambil nilai tes dari kalian.” Ucap Pak Shandy disela-sela peregangan kaki anak-anak yang baru selesai menjalani pelatihan militer itu. “Tes hari ini adalah push up, sit up, dan skcout jump. Waktunya adalah 20 menit. Kalian istirahat dulu sebentar setelah itu kalian siap-siap karena kita akan mulai 5 menit lagi.” Anak-anak yang sudah lesu, lemah tak bertenaga itu, seketika lebih lesu level 99999 lagi setelah mendengar penjelasan dari Pak Shandy tersebut.
“What the Gan does he said Gan? Y U mendadak banget ngasih tes? Huh!” Gerutu Cozi, si hacker muda dari kelas 3A yang memang sama sekali tidak punya minat dengan olahraga, bahkan benci dengan yang namanya olahraga.
“Iya nih, bijimane sih. Sekarang kan masih baru-barunya semester awal, udah tes-tesan aja.” Gerutu Reza, si jomblo tukang tidur di kelas
“Yaelah, cemen amat kalian. Gitu aja pada sambatan. Cuma segitu sih gampang buat gue.” Ucap koyor, si anak belagu yang juga idola cewek-cewek di sekolah. Tapi sayang, menjadi idola cewek-cewek baginya itu bukan hal yang menarik. Karena sebagai Otaku Anime level 99999, itu membuatnya menjadi seorang Nijikon, orang yang lebih tertarik sama cewek 2D dari pada cewek real. Bahkan di rumahnya pun gulingnya bergambar Anime cewek. Dan dia sempet hampir menikahi gulingnya itu. Tapi gak jadi karena dia sadar bahwa itu guling.