Mohon tunggu...
Agus Arwani
Agus Arwani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Membaca adalah petualangan tanpa batas yang dijalani dalam diam, menulis adalah ekspresi jiwa yang tercurah dalam kata. Keduanya membentang jembatan antara imajinasi dan realitas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Manajemen Risiko Likuiditas di Perbankan Syariah, Tantangan dan Solusi

7 September 2024   09:20 Diperbarui: 7 September 2024   09:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengembangan profesional berkelanjutan di bidang ini akan membekali bankir syariah dengan keterampilan yang diperlukan untuk merancang dan menerapkan strategi manajemen likuiditas yang efektif.

Terakhir, diperlukan kolaborasi yang lebih besar di antara bank syariah untuk mengumpulkan sumber daya dan berbagi likuiditas. Pembentukan pool likuiditas atau pasar antar bank syariah di mana bank dapat memperdagangkan likuiditas berdasarkan bagi hasil dapat membantu mengurangi risiko likuiditas di sektor ini. Kolaborasi semacam ini akan mendorong lingkungan keuangan yang lebih stabil dan tangguh bagi bank syariah.

Akhirnya, manajemen risiko likuiditas di bank syariah menghadirkan tantangan tersendiri karena kepatuhan terhadap syariah dan keterbatasan alat manajemen likuiditas yang sesuai. Namun, melalui inovasi, dukungan regulasi, dan kolaborasi, bank syariah dapat mengembangkan strategi efektif untuk mengelola risiko likuiditas.

 Pertumbuhan pasar Sukuk, pengembangan fasilitas pemberi pinjaman terakhir yang sesuai dengan syariah, dan peningkatan praktik manajemen risiko internal adalah langkah-langkah penting menuju pembangunan sistem perbankan syariah yang lebih tangguh. Dengan mengatasi tantangan ini, bank syariah dapat memastikan keberlanjutan jangka panjang dan berkontribusi pada stabilitas keuangan global secara lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun