Mohon tunggu...
Agus Arta Diva Anggara
Agus Arta Diva Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

"write what should not be forgotten"

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Enola Holmes 2", Perjuangan Feminis Sarah Chapman Menginspirasi Plot Cerita

11 November 2022   20:17 Diperbarui: 11 November 2022   20:23 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam film. Source: Dokpri/tangkapan layar

Berdasarkan teori feminis Marxis tradisional, dasar dari penindasan perempuan tidak hanya terletak pada potensi individu, melainkan organisasi dan struktur politik serta ekonomi masyarakat. 

Feminisme Marxis menganalisa cara-cara wanita dieksploitasi melalui kapitalisme dan kepemilikan individual. Feminisme ini muncul pada adegan saat pengurus pabrik memberikan upah kecil bahkan memotong upah buruh perempuan di pabrik tersebut durasi (12:02). 

Adegan dalam film. Source: Dokpri/tangkapan layar
Adegan dalam film. Source: Dokpri/tangkapan layar

Pada adegan tersebut tergambarkan bagaimana sistem kerja kapitalis yang mengeksploitasi buruh perempuan karena merasa mereka adalah kelompok subordinat. 

Social  Feminist

Menurut teori feminis sosialis, sifat manusia dan kesetaraan sosial berfluktuasi tergantung pada siapa yang mengontrol cara produksi. Dalam film, laki-laki menduduki peran kapitalis perusahaan, memiliki gaji yang jauh lebih tinggi daripada perempuan saat itu. 

Hal inilah yang dapat digunakan untuk mengontrol perempuan sehingga muncul paradigma bahwa perempuan harus berkepemilikan. Hal ini digambarkan dalam adegan ketika petugas laki-laki di dalam pabrik mengontrol bagaimana perempuan bertindak atas keinginan mereka karena baginya begitulah seharusnya dunia bekerja.

Adegan dalam film. Source: Dokpri/tangkapan layar
Adegan dalam film. Source: Dokpri/tangkapan layar

Meskipun begitu banyak pesan dan isu feminisme yang diangkat dalam film Enola Holmes 2 (2022), film ini tetap bisa dinikmati karena susunan plot yang sangat rapi dan juga banyak plot twist yang akan mengajak penonton menebak pelaku, motif, dan penyelesaian konflik. 

Setiap adegan dapat menjadi detail petunjuk yang jika disatukan dengan benar seperti puzzle akan menjadi benang merah dalam setiap kasus yang dikerjakan oleh kakak beradik Enola Holmes dan Sherlock Holmes, serta nilai perjuangan aktivis Sarah Chapman untuk kesetaraan perempuan menjadi plot point dalam film ini.

"It only takes one match to start a fire."-Sarah Chapman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun